Berikut ini adalah 3 puisi kemerdekaan untuk anak SD yang dapat menumbuhkan rasa cinta pada tanah air. Baca juga: 7 Puisi Pendek Anak SD tentang Kemerdekaan. 1. โDi Balik Seruan Pahlawanโ oleh Zshara Aurora. 2. โHari Itu, Bangsaku Bahagiaโ Karya Asty Kusumadewi. 3.
Kumpulan Puisi Cinta Tanah Air Terbaru akan menjadi pembahasan kita pada kesempatan kali ini dalam rubrik news Puisi Cinta Tanah Air. Potret Negeri. Aku berdiri menatap langit bangsakuโฆbiru, abu-abuโฆlalu menghitam. Lukisan indah alam negeri berubah menjadi pemandangan penuh haru. Di setiap sudut bumi pertiwi menangisโฆsedu sedan..
Banyak puisi karya Chairil Anwar yang masih terus dikenal hingga sekarang.. Meski puluhan tahun berlalu sejak karya sastra pertamanya lahir, namun puisi karya Chairil Anwar masih terus dinikmati. Puisinya berbicara mengenai berbagai hal, seperti bertema cinta hingga perjuangan membela Tanah Air.
Demikian tadi beberapa kumpulan puisi tema cinta tanah air, semoga bisa menjadi bahan. pelajaran bagi para pelajar. Bagi para pembaca dan masyarakat pada umumnya semoga bisa. menambahkan cinta tanah air kepada bangsa dan negara ini. Untuk para pelajar yang mendapat tugas menulis puisi cinta tanah air, silahkan jangan copy.
PUISI 3 DI SINI SETIA TERUKIR Ini Tanah Air, Tempat Bermula Dan Berakhir, Cinta Pertama, Di Sini Setia Terukir. Kita Telusuri Batas Sejarah Ke Musim Suram Terjajah, Menguak Hitam Belenggu Dalam Murup Durja Yang Gundah, Saat Melangkah Runduk Di Bawah Serakah Telunjuk, Suara Pun Hilang Terpanar Di Tengah Sorak Petualang.
ContohPuisi Cinta Islami | Sumber : 500px.com. Inilah sebuah contoh puisi bertema islami untuk anda. Cinta sejati tanpa alasan Tanpa karena tanpa tapi Cinta itu adalah cinta Tuhan Pemberi kehidupan serta rezeki Pemberi keamanan dan ketenteraman Dalam dunia yang fana lagi menakutkan. KepadaMu, Tuhan Napas berhembus pelan melantun doa
. Oleh Fathoni AhmadSalah seorang ulama Indonesia KH Muhammad Hasyim Asyโari 1871-1947 berhasil mencetuskan prinsip hubbul wathani minal iman cinta tanah air adalah bagian dari iman. Konteksnya saat itu untuk membangkitkan nasionalisme rakyat Indonesia untuk mengusir para Hasyim Asyโari adalah ulama yang mampu membuktikan bahwa agama dan nasionalisme bisa saling memperkuat dalam membangun bangsa dan negara. Dua unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Agama Islam memerlukan tanah air sebagai lahan dakwah dan menyebarkan agama, sedangkan tanah air memerlukan siraman-siraman nilai-nilai agama agar tidak tandus dan pernyataan ulama asal Kempek, Cirebon KH Said Aqil Siroj, agama tanpa nasionalisme akan menjadi ekstrem. Sedangkan nasionalisme tanpa agama akan kering. Hal ini terbukti ketika fenomena ekstremisme agama justru lahir dari orang dan kelompok orang yang terlalu eksklusif dan sempit dalam memahami agama tanpa memperhatikan realitas sosial agama diartikan sebagai jalan hidup, sudah semestinya agama berperan dalam realitas kehidupan. Dalam konteks tersebut, realitas bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk menuntut seluruh elemen bangsa menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan. Di sinilah prinsip cinta tanah air harus diteguhkan. Perjuangan melawan dan mengusir penjajah ditegaskan Kiai Hasyim Asyโari sebagai kewajiban agama atas seluruh rakyat Indonesia sebagai kaum beragama yang sedang Kiai Hasyim Asyโari tersebut tentu melihat maslahat yang lebih luas, yakni kemerdekaan sebuah bangsa yang akan mengantarkan pada kemakmuran dan keadilan sosial. Tanpa didasari akan kesadaran membela tanah airnya, besar kemungkinan kolonialisme akan terus eksis di bumi pertiwi ungkapan cinta tanah air yang dicetuskan Kiai Hasyim Asyโari ini dikira hadits oleh sebagian orang, bahkan ulama-ulama di tanah hijaz Mekkah dan Madinah, saking masyhurnya. Terlepas dari semua itu, apa yang dilakukan oleh Kiai Hasyim dan Asyโari juga kontribusi ulama-ulama lain memberikan spirit nasionalisme tinggi. Tentu perjuangan ini harus diteruskan menyesuaikan dengan kondisi yang berbeda saat tanah air dapat diwujudkan melalui belajar tekun, menjaga kebersihan lingkungan, menghormati orang tua dan guru, menghargai sesama teman meskipun berbeda keyakinan, belajar agama kepada kiai atau ulama secara mendalam, dan berusaha agar keberadaaanya mendatangkan manfaat untuk masyarakat, bangsa, dan air sebagaimana yang kita ketahui bersama adalah negeri tempat kelahiran. Ali bin Muhammad bin Ali Al-Jurjani 1984 mendefinisikan hal ini dengan istilah al-wathan al-ashli yaitu tempat kelahiran seseorang dan negeri di mana ia tinggal di dalamnya. Al-Jurjani mengatakan, โAl-wathan al-ashli adalah tempat kelahiran seseorang dan negeri di mana ia tinggal di dalamnya.โDari definisi ini, maka dapat dipahami bahwa tanah air bukan sekadar tempat kelahiran tetapi juga termasuk di dalamnya adalah tempat di mana kita menetap. Dapat dipahami pula bahwa mencintai tanah air adalah berarti mencintai tanah kelahiran dan tempat di mana kita dasarnya, setiap manusia itu memiliki kecintaan kepada tanah airnya sehingga ia merasa nyaman menetap di dalamnya, selalu merindukannya ketika jauh darinya, mempertahankannya ketika diserang dan akan marah ketika tanah airnya dicela. Dengan demikian mencintai tanah air adalah sudah menjadi tabiat dasar adalah bahwa mencintai tanah air bukan hanya karena tabiat, tetapi juga lahir dari bentuk dari keimanan kita. Karenanya, jika kita mengaku diri sebagai orang yang beriman, maka mencintai Indonesia sebagai tanah air yang jelas-jelas penduduknya mayoritas Muslim merupakan keniscayaan. Inilah makna penting pernyataan hubbul wathan minal jika ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang berupaya merongrong keutuhan NKRI, maka kita wajib untuk menentangnya sebagai bentuk keimanan kita. Tentunya dalam hal ini harus dengan cara-cara yang dibenarkan menurut aturan yang ada karena kita hidup dalam sebuah negara yang terikat dengan aturan yang dibuat oleh negara. Cintailah negeri kita dengan terus merawat dan menjaganya dari setiap upaya yang dapat dipahami juga bahwa cinta tanah air mempunyai makna, Indonesia terdiri dari 700 suku lebih yang mempunyai tradisi, budaya, dan bahasa yang sangat beragam. Langkah kita sebagai seorang pelajar hendaknya berusaha mengetahui dan memahami kemajemukan Indonesia. Menjaga dan merawat Indonesia yang beragam ini merupakan bentuk cinta tanah air yang telah dianjurkan oleh Rasulullah mempertegas pandangan cinta tanah air dalam Islam, ulama muda asal Lampung KH Ahmad Ishomuddin 2018 mengungkapkan beberapa dalil tentang cinta tanah air dalam perspektif ajaran IslamPertama, cinta tanah air dalam al-Qur'an dan menurut para ahli tafsir. Allah berfirman, "Dan sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka orang-orang munafik "Bunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!" niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka..." QS. An-Nisa' 66Dalam Tafsir al-Kabir, al-Imam Fakhr Al-Din al-Razi menafsirkan ayat di atas, "Allah menjadikan meninggalkan kampung halaman setara dengan bunuh diri."Pernyataan al-Razi di atas menjelaskan bahwa meninggalkan tanah air bagi orang-orang yang berakal adalah perkara yang sangat sulit dan berat, sama sebagaimana sakitnya bunuh diri. Jadi, cinta tanah air merupakan fitrah yang terhunjam sangat dalam pada jiwa cinta tanah air dalam hadits dan penjelasan ulama pen-syarah-nya. "Diriwayatkan dari Anas, bahwa Nabi SAW. ketika kembali dari bepergian dan melihat dinding-dinding Madinah, beliau mempercepat laju untanya. Dan apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkannya untuk mempercepat karena kecintaan beliau pada Madinah." HR. Al-Bukhari, Ibn Hibban dan al-TurmudziMengomentari hadits di atas, dalam Fath al-Bari, al-Hafidz Ibnu Hajar menyatakan, "Hadits ini menunjukkan keutamaan kota Madinah dan disyariatkannya cinta tanah air." Hal yang sama juga dikemukakan dalam kitab 'Umdat al-Qariy oleh Badr al-Din al-' cinta tanah air menurut para ahli fiqih. Bahwa hikmah berhaji dan pahalanya yang besar karena mendidik jiwa menjadi lebih baik dengan meninggalkan tanah air dan keluar dari kebiasaannya. Dalam kitab al-Dakhirah, al-Qarafi menyatakan, "Manfaat haji adalah mendidik diri dengan meninggalkan tanah air."Keempat, cinta tanah air menurut para wali. Orang-orang yang saleh senantiasa mencintai tanah air. Dalam kitab Hilyat al-Awliya', Abu Nu'aim meriwayatkan dengan sanadnya kepada pimpinan kaum zuhud dan ahli ibadah, Ibrahim bin Adham, ia berkata, "Saya tidak pernah merasakan penderitaan yang lebih berat daripada meninggalkan tanah air."Berdasarkan beberapa dalil di atas, maka setiap orang beragama selain berkewajiban untuk mencintai agama yang dianutnya-dengan cara memahami dan mengamalkannya dengan sebenar-benarnya-juga berkewajiban untuk mencintai tanah airnya. Karena mencintai tanah air itu tidak bertentangan dengan agama dan bahkan merupakan bagian dari ajaran agama yang wajib yang beragamanya benar dan cinta terhadap tanah airnya akan selalu memerhatikan keamanan tanah air, tempat hidupnya, kampung halamannya. Ia tidak akan membuat kegaduhan demi kegaduhan, tidak menebar kebencian dan saling permusuhan di antara setiap orang dan setiap suku serta para pemilik indentitas berbeda yang menempati setiap jengkal tanah airnya. Orang yang mencintai tanah air karena perintah agamanya bahkan sanggup mengorbankan harta benda atau apa saja. Bahkan mengorbankan nyawanya untuk kepentingan mempertahankan tanah airnya dari setiap ancaman, baik yang datang dari dalam maupun dari kiranya kita belajar kepada bangsa-bangsa lain yang penduduk negerinya berpecah belah, saling menumpahkan darah, saling bunuh dan masing-masing mereka berjuang atas nama agama yang sama, namun mereka tidak peduli kepada nasib tanah airnya. Itu semuanya terjadi karena kecintaan mereka pada agama yang tidak diiringi dengan kecintaan kepada tanah air yang juga merupakan tuntutan penulis ingin mengemukakan doa cinta tanah air yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim as yang difirmankan Allah SWT dalam Qurโan Surat Al-Baqarah ayat 126 Rabbijโal hรขdzรข baladan รขminan warzuq ahlahรป minats tsamarรขti man รขmana minhum billรขhi wal yaumil โYa Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.โ QS. Al-Baqarah [2] 126Penulis adalah pengajar di Fakultas Agama Islam FAI UNUSIA Jakarta
PERTEMUAN 23POLITIK DAN CINTA TANAH AIR DALAM PERSPEKTIF ISLAM-POLITIK DALAM PERSPEKTIF ISLAM-NEGARA KESATUAN REPUBLIKINDONESIA SEBAGAI KONSENSUS BANGSA-CINTA TANAH AIR MENURUTISLAM -KONSENSUS KEBANGSAAN- Buatlah puisi sederhana seputar cinta tanah air IndonesiaIroni di Negeri IniKarya Risal Fadhil RahardiansyahTerukir indah di khatulistiwaNegeri yang kaya akan alam dan budayaNegeri yang berdiri akan keragamanMelahirkan eratnya keharmonisanBeribu perpecahan kian menerpaSelalu datang tak pernah berkataPersatuan selalu tergoyahkanAtas nama sebuah golonganDemi tercapainya kekuasaanBeribu cara mereka lakukanPuisiku kini mulai berdarahLahir dari kumpulan amarahDiksiku membaraLaksana api membakar angkara jiwaAksaraku sumbangBagi mereka para pecundangMembuncah dendamWaktuku habis untuk diamLama aku nikmatiTirani dinegeri iniMenjadi gelandangan di tanah air sendiriTerperdaya oleh sekumpulan badut petinggiDari zaman dulu, sampai saat iniEntah, sampai kapan duka jelata menggelayutiPara tikus berdasi semakin menjadi adi radjaHadirnya bak mengusik tatanan jiwaTanah air semakin rapuh akan tipu dayaNetra penguasa semakin tertutup oleh anopsia dosaBukankah, kita terlahir dinegeri yang makmurGemah ripah lohjinawi, warisan para leluhur
๏ปฟSebentar lagi Indonesia akan merayakan hari kemerdakaan. Peringatan Hari Ulang Tahun kemerdekaan adalah momen yang tepat untuk meneguhkan kembali makna โcinta tanah airโ. Di tengah banyaknya kemelut pertikaian yang melanda banyak negara, dengan dilatar belakangi idealisme menegakkan suatu sistem negara, umat muslim perlu belajar kembali tentang kosekwensi perubahan suatu sistem ketatanegaraan. Terlebih apabila hal itu dipaksakan. Tidak hanya belajar bagaimana membuat sistem yang ideal atau bagaimana menegakkan suatu sistem baru, tapi juga konsekwensi menegakkan sistem Dr. Adnan al-Afyuni, Mufti Agung Damaskus Suriah merupakan salah satu dari sekian ulamaโ Islam terkemuka yang mengungkapkan kekagumannya terhadap kedamaian di Indonesia. Kedudukannya sebagai seorang mufti, atau ahli hukum Islam membuatnya wawasannya tentang perdamaian didengar tidak sekedar sebab beliau ada seorang yang berasal dari negara yang berkonflik yaitu Suria, tapi luasnya pengetahuan beliau tentang hukum Islam yang tentunya berdampak pada pandangan beliau tentang keadaan umat Islam di Indonesia.โIndonesia menjadi negara yang aman, adil dan makmur, semua rakyatnya bersatu, Indonesia negara yang besar, menjadi contoh bagi negara lainnya,โ ungkap Syekh Dr Adnan seperti yang dilansir 17/1/2019. Hal itu beliau ucapkan di tengah-tengah kerumun Umat Islam dalam acara Haul Habib Hasan bin Toha bin Muhammad bin Yahya di Semarang, Jawa kesempatan lain, beliau juga menyatakan โFenomena ini mulai muncul di Indonesia dimana isu-isu radikal terorisme menjadi sangat hangat di Indonesia. Saya khawatir jika nantinya umat Islam di negeri yang damai ini ikut terjerumus seperti umat Islam di Suriah. Makanya saya dengan lantang mengatakan kepada saudara-saudara saya di Indonesia agar tidak mempercayai proppaganda radikal terorisme,โ hal ini beliau sampaikan di sela-sela Konferensi Ulama Sufi Internasional World Sufi Forum di Pekalongan, Selasa 9 April 2019, seperti yang dilansir oleh apa kaitan HUT Kemerdekaan RI, cinta tanah air dan Syaikh Adnan al-Afyuni? Kaitannya adalah tentang puisi-puisi beliau tentang pentingnya menjaga tanah air yang berangkat dari Suria, negara tempat beliau berdiam. Dan puisi-puisi tersebut layak kiranya untuk diresapi bersama datangnya HUT Kemerdekaan RI. Puisi-puisi ini termuat dalam ad-Difaโ anil Wathan karya Muhammad Ridwan Saโidููุนูุฑููู ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ููุฑูู ููุทููููู ููููุฏูู
ู ููููุฏูู
ูุฑู. ุชูููุงููุจูุชู ุนููููููู ุงููุฃูู
ูู
ู ููุชูุญูููููู ๏บูููู ุณูุงุญูุฉู ุญูุฑูุจู ุถูุฑูููุณู ููุงุชูุจูููู ููููุงุชูุฐูุฑูKelak akan tahu harga tanah air, orang yang melihat tanah airnya dirobohkan dan dihancurkan. Banyak orang saling bermusuhan untuk merebutkannya. Dan mereka berpindah tempat pada medan perang mematikan, menuju kebinasaan serta habis tak ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ููุฑูู ุงููุฃูุฑูุถู ููู ุจูููุฏููู ููุฏู ุตูุจูุบูุชู ุจููููููู ุงูุฏููู
ูู ููุนูุดููุดู ููู ุฑูุจูููุนูููุง ุบูุฑูุงุจู ุงููู
ูููุชู ุบูุฑูุงุจู ุงููู
ูููุชู ููุงููุฎูุฑูุงุจูKelak akan tahu harga tanah air, orang yang melihat tanah tempat tinggalnya dilumuri darah. Gagak-gagak kematian sama bersarang di tanah tempat ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ุฃููููููู ู
ูุดูุฑููุฏููููู ููู ุฃูุตูููุงุนู ุงููุฃูุฑูุถู ููููุชูุงุชููููู ุงูุฐููููู ููููููุชูุฑูุดููููู ุงููููููุงูู ููููู
ูุถูุบููููู ุงููู
ูุฑูู ููุงูุตููุจูุฑูKelak akan tahu harga tanah air, orang yang keluarganya berlarian diberbagai penjuru bumi sembari menelan kehinaan, rasa pahit serta getir kesabaran. ููุนูุฑููู ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ุบูุงุจู ุนููู ุณูู
ูุนููู ุถูุญูููุงุชู ุงููุฃูุทูููุงูู ููุฒูููุฒูููุฉู ุงููุนูุตูุงููููุฑู ููุญูููู ู
ูููุงููููุง ุตูููุชู ุงููู
ูุฏูุงููุนู ููุฃูุฒูููุฑู ุงูุฑููุตูุงุตูKelak akan tahu harga tanah air, orang yang telinganya kehilangan suara tawa anak-anak serta kicauan burung, digantikan suara meriam dan desingan ููููู
ูุฉู ุงููููุทููู ู
ููู ุถูุงุนู ู
ููููู ุงููุฃูู
ููู ููุถูุงุนู ู
ููููู ุงููู
ูุณูุชูููุจููู ููุถูุงุนู ู
ููููู ุงูุณููุนูุงุฏูุฉู ููููู
ู ุถูุงุนู ุงููููุทูููKelak akan tahu harga tanah air, orang yang cita-cita, masa depan serta kebahagiaannya hilang bersama hilangnya tanah air.
Salah seorang ulama Indonesia KH Muhammad Hasyim Asyโari 1871-1947 berhasil mencetuskan prinsip hubbul wathani minal iman cinta tanah air adalah bagian dari iman. Konteksnya saat itu untuk membangkitkan nasionalisme rakyat Indonesia untuk mengusir para penjajah. Kiai Hasyim Asyโari adalah ulama yang mampu membuktikan bahwa agama dan nasionalisme bisa saling memperkuat dalam membangun bangsa dan negara. Dua unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Agama Islam memerlukan tanah air sebagai lahan dakwah dan menyebarkan agama, sedangkan tanah air memerlukan siraman-siraman nilai-nilai agama agar tidak tandus dan kering. Meminjam pernyataan ulama asal Kempek, Cirebon KH Said Aqil Siroj, agama tanpa nasionalisme akan menjadi ekstrem. Sedangkan nasionalisme tanpa agama akan kering. Hal ini terbukti ketika fenomena ekstremisme agama justru lahir dari orang dan kelompok orang yang terlalu eksklusif dan sempit dalam memahami agama tanpa memperhatikan realitas sosial kehidupan. Jika agama diartikan sebagai jalan hidup, sudah semestinya agama berperan dalam realitas kehidupan. Dalam konteks tersebut, realitas bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk menuntut seluruh elemen bangsa menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan. Di sinilah prinsip cinta tanah air harus diteguhkan. Perjuangan melawan dan mengusir penjajah ditegaskan Kiai Hasyim Asyโari sebagai kewajiban agama atas seluruh rakyat Indonesia sebagai kaum beragama yang sedang terjajah. Pandangan Kiai Hasyim Asyโari tersebut tentu melihat maslahat yang lebih luas, yakni kemerdekaan sebuah bangsa yang akan mengantarkan pada kemakmuran dan keadilan sosial. Tanpa didasari akan kesadaran membela tanah airnya, besar kemungkinan kolonialisme akan terus eksis di bumi pertiwi Indonesia. Awalnya, ungkapan cinta tanah air yang dicetuskan Kiai Hasyim Asyโari ini dikira hadits oleh sebagian orang, bahkan ulama-ulama di tanah hijaz Mekkah dan Madinah, saking masyhurnya. Terlepas dari semua itu, apa yang dilakukan oleh Kiai Hasyim dan Asyโari juga kontribusi ulama-ulama lain memberikan spirit nasionalisme tinggi. Tentu perjuangan ini harus diteruskan menyesuaikan dengan kondisi yang berbeda saat ini. Cinta tanah air dapat diwujudkan melalui belajar tekun, menjaga kebersihan lingkungan, menghormati orang tua dan guru, menghargai sesama teman meskipun berbeda keyakinan, belajar agama kepada kiai atau ulama secara mendalam, dan berusaha agar keberadaannya mendatangkan manfaat untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Tanah air sebagaimana yang kita ketahui bersama adalah negeri tempat kelahiran. Ali bin Muhammad bin Ali Al-Jurjani 1984 mendefinisikan hal ini dengan istilah al-wathan al-ashli yaitu tempat kelahiran seseorang dan negeri di mana ia tinggal di dalamnya. Al-Jurjani mengatakan, โAl-wathan al-ashli adalah tempat kelahiran seseorang dan negeri di mana ia tinggal di dalamnya.โ Dari definisi ini, maka dapat dipahami bahwa tanah air bukan sekadar tempat kelahiran tetapi juga termasuk di dalamnya adalah tempat di mana kita menetap. Dapat dipahami pula bahwa mencintai tanah air adalah berarti mencintai tanah kelahiran dan tempat di mana kita tinggal. Pada dasarnya, setiap manusia itu memiliki kecintaan kepada tanah airnya sehingga ia merasa nyaman menetap di dalamnya, selalu merindukannya ketika jauh darinya, mempertahankannya ketika diserang dan akan marah ketika tanah airnya dicela. Dengan demikian mencintai tanah air adalah sudah menjadi tabiat dasar manusia. Kesimpulannya adalah bahwa mencintai tanah air bukan hanya karena tabiat, tetapi juga lahir dari bentuk dari keimanan kita. Karenanya, jika kita mengaku diri sebagai orang yang beriman, maka mencintai Indonesia sebagai tanah air yang jelas-jelas penduduknya mayoritas Muslim merupakan keniscayaan. Inilah makna penting pernyataan hubbul wathan minal iman Cinta tanah air sebagian dari iman. Konsekuensi, jika ada upaya dari pihak-pihak tertentu yang berupaya merongrong keutuhan NKRI, maka kita wajib untuk menentangnya sebagai bentuk keimanan kita. Tentunya dalam hal ini harus dengan cara-cara yang dibenarkan menurut aturan yang ada karena kita hidup dalam sebuah negara yang terikat dengan aturan yang dibuat oleh negara. Cintailah negeri kita dengan terus merawat dan menjaganya dari setiap upaya yang dapat menghancurkannya. Perlu dipahami juga bahwa cinta tanah air mempunyai makna, Indonesia terdiri dari 700 suku lebih yang mempunyai tradisi, budaya, dan bahasa yang sangat beragam. Langkah kita sebagai seorang pelajar hendaknya berusaha mengetahui dan memahami kemajemukan Indonesia. Menjaga dan merawat Indonesia yang beragam ini merupakan bentuk cinta tanah air yang telah dianjurkan oleh Rasulullah saw. Untuk mempertegas pandangan cinta tanah air dalam Islam, ulama asal Lampung KH Ahmad Ishomuddin 2018 mengungkapkan beberapa dalil tentang cinta tanah air dalam perspektif ajaran Islam Pertama, cinta tanah air dalam al-Qur'an dan menurut para ahli tafsir. Allah berfirman, "Dan sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka orang-orang munafik "Bunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!" niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka..." QS. An-Nisa' 66 Dalam Tafsir al-Kabir, al-Imam Fakhr Al-Din al-Razi menafsirkan ayat di atas, "Allah menjadikan meninggalkan kampung halaman setara dengan bunuh diri." Pernyataan al-Razi di atas menjelaskan bahwa meninggalkan tanah air bagi orang-orang yang berakal adalah perkara yang sangat sulit dan berat, sama sebagaimana sakitnya bunuh diri. Jadi, cinta tanah air merupakan fitrah yang terhunjam sangat dalam pada jiwa manusia. Kedua, cinta tanah air dalam hadits dan penjelasan ulama pen-syarah-nya. "Diriwayatkan dari Anas, bahwa Nabi SAW. ketika kembali dari bepergian dan melihat dinding-dinding Madinah, beliau mempercepat laju untanya. Dan apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkannya untuk mempercepat karena kecintaan beliau pada Madinah." HR. Al-Bukhari, Ibn Hibban dan al-Turmudzi Mengomentari hadits di atas, dalam Fath al-Bari, al-Hafidz Ibnu Hajar menyatakan, "Hadits ini menunjukkan keutamaan kota Madinah dan disyariatkannya cinta tanah air." Hal yang sama juga dikemukakan dalam kitab 'Umdat al-Qariy oleh Badr al-Din al-'Aini. Ketiga, cinta tanah air menurut para ahli fiqih. Bahwa hikmah berhaji dan pahalanya yang besar karena mendidik jiwa menjadi lebih baik dengan meninggalkan tanah air dan keluar dari kebiasaannya. Dalam kitab al-Dakhirah, al-Qarafi menyatakan, "Manfaat haji adalah mendidik diri dengan meninggalkan tanah air." Keempat, cinta tanah air menurut para wali. Orang-orang yang saleh senantiasa mencintai tanah air. Dalam kitab Hilyat al-Awliya', Abu Nu'aim meriwayatkan dengan sanadnya kepada pimpinan kaum zuhud dan ahli ibadah, Ibrahim bin Adham, ia berkata, "Saya tidak pernah merasakan penderitaan yang lebih berat daripada meninggalkan tanah air." Berdasarkan beberapa dalil di atas, maka setiap orang beragama selain berkewajiban untuk mencintai agama yang dianutnya-dengan cara memahami dan mengamalkannya dengan sebenar-benarnya-juga berkewajiban untuk mencintai tanah airnya. Karena mencintai tanah air itu tidak bertentangan dengan agama dan bahkan merupakan bagian dari ajaran agama yang wajib diamalkan. Orang yang beragamanya benar dan cinta terhadap tanah airnya akan selalu memerhatikan keamanan tanah air, tempat hidupnya, kampung halamannya. Ia tidak akan membuat kegaduhan demi kegaduhan, tidak menebar kebencian dan saling permusuhan di antara setiap orang dan setiap suku serta para pemilik indentitas berbeda yang menempati setiap jengkal tanah airnya. Orang yang mencintai tanah air karena perintah agamanya bahkan sanggup mengorbankan harta benda atau apa saja. Bahkan mengorbankan nyawanya untuk kepentingan mempertahankan tanah airnya dari setiap ancaman, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Cukuplah kiranya kita belajar kepada bangsa-bangsa lain yang penduduk negerinya berpecah belah, saling menumpahkan darah, saling bunuh dan masing-masing mereka berjuang atas nama agama yang sama, namun mereka tidak peduli kepada nasib tanah airnya. Itu semuanya terjadi karena kecintaan mereka pada agama yang tidak diiringi dengan kecintaan kepada tanah air yang juga merupakan tuntutan agamanya. Terakhir, penulis ingin mengemukakan doa cinta tanah air yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim as yang difirmankan Allah SWT dalam Qurโan Surat Al-Baqarah ayat 126 Rabbijโal hรขdzรข baladan รขminan warzuq ahlahรป minats tsamarรขti man รขmana minhum billรขhi wal yaumil รขkhir. Artinya โYa Tuhanku, jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian.โ QS. Al-Baqarah [2] 126. Fathoni
puisi islami tentang cinta tanah air