Orangberiman yang berdoa harus sungguh tidak ragu-ragu dan sungguh percaya, sebab dalam hatinya ia memiliki ketenangan dan kepastian, yang tak tergoyahkan. Berdoa dengan tekun bukan ragu-ragu maupun disertai ketakutan, tetapi selalu tetap berjalan penuh harapan menuju kepada Tuhan, yang pasti mau menyelamatkan kita. Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm. RENUNGANDOA Doa Syafaat Bacaan: Mazmur 121 Tuhan akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya. Mazmur 121 adalah kesukaan ayah saya. Orang Skotlandia menyebutnya "Mazmur orang yang bepergian". Bapa Kami percaya Engkau menyertai keluarga kami ini, sehingga keluarga kami benar-benar menjadi gereja rumah tangga yang bertumbuh dan berkembang dalam keutamaan-keutamaan Kristiani: iman, harapan dan kasih. Kami percaya, Engkau membimbing keluarga kami dalam kesulitan hidup yang kami alami setiap hati. Kuatkanlah kami sekeluarga, bilamana Wujuddari pengharapan itu adalah kesabaran dan tekun berdoa. Sabar menjalani situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita sembari tetap berharap dalam doa kepada TUHAN bahwa suatu saat nantu sesuai dengan kehendak TUHAN harapan itu menjadi kenyataan. RenunganHarian Kristen Mengenai Kuasa Doa 1. Saat keadaan yang kita hadapi berada di luar kemampuan dan saat kenyataan di depan kita sangat mengecewakan, berserulah kepada Tuhan di dalam doa. Doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan akan sangat besar kuasanya. Jangan pernah berhenti berdoa karena doa dapat mengubah segala sesuatu. BerandaContoh Doa Umat Katolik Doa pengharapan umat katolik 70 Kali Tonton Tuhan yang terkasih, Engkaulah penopang kami dan satu-satunya harapan kami. Melihat bencana yang semakin besar sekarang, sehingga hidup kami sangat menderita dan tak berdaya. . Kebenaran yang Alkitabiah yang berpusat pada Injil, harus kita mengerti dengan baik sehingga kita dapat melakukannya dalam praktik kehidupan. Kebenaran Alkitabiahlah yang harus menjadi pondasi perilaku kita sehari-hari, sehingga hidup kita memancarkan Injil kepada dunia. Memberikan rasa dan terang bagi dunia yang akan membusuk dan ada di dalam kegelapan pekat dosa. Saudaraku, kita dipanggil tidak untuk hidup bagi diri sendiri, kita diselamatkan bukan hanya dari hukuman dosa sehingga kita tetap cinta pada dosa, tetapi kita diselamatkan dari dosa yang artinya setiap hari seharusnya kehidupan Kekristenan kita membenci dosa dan semakin muak pada dosa yang ada di dalam diri sendiri. Ketika saya berbicara tentang dosa, ini bukan hanya tentang kehidupan yang tidak bermoral, kejahatan yang memiliki konsekuensi sosial yang tinggi. Ini juga tentang definisi kehidupan anda dan saya. Ini juga tentang dosa yang tidak terlihat, seperti sombong, melakukan yang baik karena menginginkan lebih dari Tuhan, kehidupan yang berpusat pada diri sendiri di mana segala hal tentang diri. Bekerja untuk menumpuk uang sebanyak mungkin, tidak pernah memikirkan kemajuan pemberitaan Injil. Semua dosa pasti berpusat pada hati. Yaitu keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup. Semua ini berasal dari diri sendiri, kehidupan kita yang ada di dalam dosa dan berbudakan. Kehidupan yang berpusat pada diri sendiri, inilah esensi dari kehidupan kita yang berdosa. Hidup dalam keserakahan, hidup dalam kebaikan untuk diri sendiri dan tidak pernah benar-benar mengenal Allah sebagai Pribadi. Kita tetap hidup berdasarkan apa yang diri anggap baik dan benar berdasarkan cita-cita. Kita bisa saja datang ke Alkitab lalu membaca Alkitab, tetapi pada saat yang sama kita masih mengandalkan diri sendiri dan tidak pernah tunduk pada Alkitab. "Kita harus bertobat hari ini, kita harus kembali kepada Kristus, kepada salib, kepada kehidupan yang berpusat pada keinginan Kristus dan Kristus sebagai Pribadi. Kita harus bergumul, kita harus mengakui dosa kita dan percaya hanya pada Yesus, berserah pada salib dan taat pada Yesus sebagai TUHAN. Dan menikmati Yesus sebagai Juru Selamat." Saya menjabarkan di dalam tulisan ini, mendahuluinya dengan membawa anda untuk sadar akan keberdosaan anda dan saya. kehidupan yang berpusat pada diri merupakan esensi dari dosa. Untuk kita dapat masuk ke dalam kehidupan dosa yang benar, pengharapan yang benar dan didasarkan pada kehendak TUHAN. Bukan kehendak diri sendiri. Gereja hari-hari ini, ketika berbicara tentang doa dan pengharapan, selalu saja berpusat pada keinginan diri. Lalu beberapa pengkhotbah mengatakan, “semuanya akan baik-baik saja, semua akan indah pada waktunya, rajinlah berdosa dan lakukan bagian anda.” pertanyaan saya bagaimana jiwa semuanya semakin sulit, bagaimana jika semuanya tidak baik-baik saja sampai pada hari kematian anda. apakah firman Tuhan bohong. Jawab saya tidak, pendeta anda yang berkhotbahlah yang berbohong tentang doa dan pengharapan. Ia tidak sedang memusatkan baik dosa dan pengharapan pada Kristus tetapi pada keinginan diri yang berdosa, ingin mengatur Tuhan dan ingin memuaskan berhala-berhala dalam dirinya sendiri. Kita harus bertobat dari pengertian doa dan pengharapan yang salah, kita harus benar-benar mempelajari Alkitab kita secara pribadi, bukan karena paksaan tetapi karena memang ingin mendapatkan kebenaran. Saudaraku renungkanlah Yesus melalui Alkitab anda. Tentang dosa dan pengharapan, saya membawa anda pada Roma 1212, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam dosa! Saya akan menjelaskan tentang doa dan pengharapan berdasarkan surat kepada jemaat Roma. Biarlah kita dapat mengerti bagaimana doa dan pengharapan haruslah selalu dan terus berpusat pada Kristus yang telah memberikan diri-Nya untuk kita. Mengapa saya harus berdoa?Pada dasarnya, doa tidak pernah berkuasa. TUHAN-lah yang berkuasa, Injil yang berkuasa menghidupkan seseorang yang mati dalam dosa Efesus 21, 4. sehingga memiliki kehidupan baru dan kehidupan yang baru inilah adanya doa sebagai kesenangan dan sukacita untuk bertemu Tuhan dan keheningan dan ketenangan"Jadi bertobatlah dari pengertian bahwa doa anda berkuasa. Doa tidak berkuasa tapi TUHAN yang berkuasa." Kita tahu bahwa doa adalah komunikasi kita kepada Tuhan, kita dapat menyampaikan semua isi hati kita kepada-Nya. Sama seperti Yesus di taman Getsemani, Ia ingin jiwa boleh Ia tidak disalibkan. Tetapi pada akhirnya Yesus menuruti kehendak Allah Bapa. Mari kita perhatikan dengan baik tentang doa yang ada di surat Roma, surat ini dituliskan oleh Paulus untuk memberitakan Injil kepada jemaat Roma. Kita tidak akan mengerti dengan benar tentang doa yang ada di pasal 1212, jika kita tidak memperhatikan keseluruhan isi kitab Roma, jika kita tidak mengerti bahwa doa adalah cara hidup yang baru di dalam Yesus Kristus dan inilah doa yang berpusat pada Yesus. Paulus menjelaskan bahwa kita adalah orang berdosa, kita adalah orang binasa. Tetapi diselamatkan hanya oleh kasih karunia dalam Tuhan Yesus Kristus. Kita dibenarkan, dikuduskan dan untuk hidup suci kepada Kristus. Setelah Paulus memberikan Injil melalui Surat Roma, lalu kita masuk ke Roma 12, di ayat 1 Paulus menjelaskan, saya menggunakan pemahaman saya “kamu sudah merenungkan Injil yang murni, kamu tahu kamu orang berdosa dan telah bertobat dan menerima kasih karunia dari Tuhan Yesus, kamu dikuduskan, dilayakkan dijadikan anak Allah dan sekarang kamu memiliki hidup baru, maka dari itu persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Allah karena itu adalah ibadahmu yang sejati.” Jadi sekarang kita dapat mengerti bahwa doa adalah wujud kepercayaan kita kepada Allah, di mana doa yang berpusat pada Kristus adalah persembahan hidup kita. Lalu Paulus menjelaskan di ayat 2, “kamu harus berbeda dari pada orang-orang dunia, agar kamu tahu apa kehendak Allah, yang baik dan yang sempurna.” Doa yang berpusat pada Kristus adalah kehendak Allah, ini adalah doa yang tidak berpusat pada keinginan sendiri tetapi kehendak Allah. Kita mencari kehendak Allah melalui doa-doa yang menggunakan Alkitab, kita berdoa untuk berkomunikasi dengan Tuhan tanpa memaksa kehendak kita, kita belajar melalui doa-doa kita hidup kudus, hidup jujur dengan hati yang murni di hadapan Allah. Berdoa dengan cara menikmati kehidupan doa, karena kita mencintai Kristus, dapat mencintai Dia karena kita mengenal Dia, merenungkan Dia dan Dialah yang layak menerima ketaatan kita. Kita harus bertobat dari kecenderungan doa yang seringkali ingin mengatur Tuhan. Dengan berdoa kita mendapatkan sukacita yang dari Allah, tujuan utama dari sukacita adalah hati yang semakin mengasihi jiwa-jiwa. Kita tidak akan dapat melayani sesama kita jiwa hati tidak bersukacita. Ini adalah sukacita yang berasal dari kasih Kristus, dari kuasa Injil yang ada di dalam diri dan melalui doa-doa yang terus berpusat pada Kristus dan keinginan-Nya. Kita mendapatkan sukacita, mengapa kita bersukacita. Karena kita dirancang TUHAN, untuk taat kepada Kristus, di dalam kehidupan yang baru setelah kita percaya kepada-Nya. Melalui doa kita dapat mengerti hati Allah yang juga mengasihi jiwa-jiwa, melalui doa kita tahu bahwa tujuan dari doa adalah berdoa bagi sesama kita untuk dijangkau oleh Injil. Melalui doa, kita diperbaharui terus dan menjadi seseorang yang berbelaskasihan. Karena doa yang berpusat pada Yesus kita mendapatkan kekuatan untuk menjadi seseorang yang peduli pada sesama kita yang memerlukan Injil. Maka dari itu, Paulus menasehatkan di dalam Roma 1213, untuk kita menjadi seseorang yang mau menolong orang lain dan memberkati orang lain. Orang-orang kudus Allah yang juga melayani. Doa yang berpusat pada Kristus, menjadikan kita orang-orang yang mengasihi dan tidak pura-pura. Kehidupan doa yang adalah kehendak Allah, memberikan kepada kita pengertian yang kaya. Ini tentang relasi dua arah, antara kita dalam kehidupan yang baru dan Allah yang kudus. Saudaraku, berdoa, berdoalah, dan berdoalah sampai anda merasakan kehadiran Tuhan, sampai engkau menikmati doa bukan karena jawaban yang sesuai keinginan anda. Tetapi karena doa adalah perintah Kristus, kehendak Allah dan Ia mau supaya kita berdoa. Doa bukanlah saja tentang kita meminta kepada Tuhan saja lalu kita menunggu jawaban, bisa ya, bisa tidak. Ini sangatlah dangkal dan miskin. Dan marilah kita beralih pada doa yang berpusat pada Kristus, pada doa yang adalah kehendak Kristus bukan kehendak kita. Doa adalah tentang penyerahan diri kepada Tuhan untuk menikmati obrolan bersama Tuhan, agar kita benar-benar menerima kekayaan rohani yang melimpah dan pada akhirnya kekayaan rohani inilah yang kita pakai untuk melayani orang lain, dalam kasih dan hanya Yesus saja yang kita perkenalkan kepada orang yang kita layani. Inilah kehidupan doa yang kaya. Pengharapan itu adalah Pengharapan itu adalah Pribadi. Kita semua ingin selalu berlari pada harapan yang adalah keadaan hidup, kita semua tidak sabar untuk mencapai akan keadaan yang kita inginkan. Kita semua suka berkhayal akan hidup yang lebih baik lalu kita berkata itulah harapan. Lalu kita berdoa lalu kita terjebak pada kenikmatan yang bukan realitas, terjebak pada sukacita palsu yang benar-benar kosong. Apakah benar harapan adalah keadaan hidup?? Kekristenan menawarkan harapan yang adalah Pribadi, Dia yang telah disalibkan dan telah dikebangkit. Sebab Yesus adalah kekayaan hikmat Allah, Dia adalah Allah yang menjadi manusia. Yang telah merelakan diri-Nya. Untuk ditimpakan semua dosa, semua hukuman dosa dan semua kejatan, kemunafikan, pikiran kotor dan masih banyak lagi. Ditimpakan kepada Yesus, Dialah pengharapan itu, Allah sendirilah pengharapan kita, Dialah yang merelakan diri-Nya untuk menjadi milik kita dan kita menjadi milik-Nya. Roma 1133-36, akan memberikan kepada kita pengharapan yang luar biasa, tentang bagaimana ketika kita merenungkan Pribadi Allah, Yesus Kristus dengan penuh sukacita dan kesegaran jiwa. Bacalah dan diamlah sejenak, baca perlahan. Roma 1133-36 TB O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Inilah dasar pengharapan kita, yaitu Allah yang berkuasa, Allah yang besar dan kudus, Dia yang adil dan kasih. Baiklah kita terus belajar untuk mengenal Dia di dalam Kristus, kita memiliki hubungan yang intim bersama dengan Dia. Selanjutnya tentang Injil, inilah pengharapan kita, Injil kekuatan Allah, tentang apa yang Allah kerjakan bagi kita untuk menjadikan kita manusia baru. Dan memang atas dosa. Roma 81-3 TB Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging. ROMA 831-39 BM Oleh itu, apakah yang boleh kita katakan sekarang tentang semua itu? Jika Allah berpihak kepada kita, siapakah dapat melawan kita? Allah tidak menghalang Anak-Nya mengalami penderitaan, tetapi mempersembahkan Anak-Nya sebagai korban untuk kita semua. Jika Allah mengurniai kita Anak-Nya sendiri, tidakkah Dia akan memberikan segala sesuatu yang lain? Siapakah berani menuduh kita, umat yang sudah dipilih oleh Allah? Tiada seorang pun, kerana Allah sendiri menyatakan kita tidak bersalah. Siapakah dapat menyalahkan kita? Tiada seorang pun, kerana Kristus Yesus membela kita! Dialah yang sudah mati, bahkan sudah dibangkitkan daripada kematian dan berada di sebelah kanan Allah. Apakah yang dapat menghalang Kristus mengasihi kita? Tiada sesuatu pun dapat menghalang Kristus mengasihi kita baik kesusahan, kesukaran, penganiayaan, kelaparan, kemiskinan, bahaya mahupun kematian. Seperti yang tertulis di dalam Alkitab, “Sepanjang masa kami menghadapi bahaya maut kerana Engkau. Kami diperlakukan seperti domba yang akan disembelih.” Tidak! Dalam semuanya kita mendapat kemenangan yang sempurna daripada Dia yang mengasihi kita! Aku yakin bahawa tiada sesuatu pun dapat menghalang Kristus mengasihi kita baik kematian mahupun kehidupan, baik malaikat mahupun penguasa lain di angkasa, baik hal-hal yang berlaku sekarang mahupun pada masa yang akan datang; baik hal-hal yang di langit mahupun yang di bumi - tidak ada sesuatu pun di alam semesta yang dapat menghalang Allah mengasihi kita, seperti yang sudah ditunjukkan-Nya melalui Kristus Yesus, Tuhan kita! Saudaraku, pengharapan kita bukanlah keadaan hidup di dunia, yang ideal seperti yang kita inginkan. Pengharapan itu adalah Kristus, Pribadi yang merelakan diri-Nya menjadi dosa agar kita yang berdosa menjadi milik Allah. Inilah Injil, membawa kita mengerti bahwa dosa adalah masalah utama kita dan Injil Yesus Kristus adalah pengharapan kita, yang mengubahkan dan memberikan sukacita yang melimpah. Renungkanlah Injil dan hiduplah oleh Injil. Saya berdoa, kiranya anda terus hidup berdasarkan Alkitab, mulai mempelajari Alkitab anda dan mengenal Allah sebagaimana Ia adalah Pribadi yang berkehendak. Amin. Renungan harian adalah bagian penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari bagi umat Kristen. Simak renungan harian air hidup pada artikel ini. Renungan harian membantu umat Katolik atau Protestan untuk memperkuat iman dan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan. Apalagi, kita sebagai manusia biasa seringkali luput dari segala ajaran dan perintah dalam agama. Untuk itu, melalui renungan harian Katolik atau Protestan, kamu bisa lebih dekat dan belajar untuk selalu merenungkan berkat-berkat yang telah diberikan-Nya. Sejumlah renungan harian Katolik yang dapat direnungkan di antaranya tentang rasa syukur, doa, kesetiaan, dan lainnya. Namun, apa sih sebenarnya renungan harian itu? Melansir renungan harian adalah tulisan yang menyampaikan pesan firman Tuhan. Tujuannya, untuk menjadi renungan sehingga pembaca bisa membuka hati untuk melaksanakan firman Tuhan tersebut dalam hidupnya. Biasanya, renungan harian ditulis oleh seorang pendeta atau mereka yang paham mengenai alkitab. Inilah renungan harian air hidup berbagai tema, Property People. 1. Renungan Harian Air Hidup tentang Doa Shutterstock Kolose 42 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Doa adalah kekuatan kita. Dengan doa kita berbicara dengan Tuhan. Karena itu sungguh bersyukur karena kita dapat berbicara menyampaikan perasaan kita kepada Allah. Masalah kita sering adalah kita tidak menikmati doa sebagai jalinan hubungan baik dengan Tuhan. Kita sering merasa bahwa doa adalah sekedar meminta saja kepada Tuhan apa yang kita mau dan butuh. Oleh karena itu bila kita tidak merasa butuh, atau merasa mampu, maka doa seolah tak bermakna. Dengan berdoa, tentu kita dapat memohon sesuatu kepada Tuhan, tetapi lebih dari meminta… dengan berdoa kita menyembah Tuhan, dengan berdoa kita memuji Tuhan, dengan berdoa kita menyentuh hati Tuhan, dengan berdoa kita bersyukur kepada Tuhan, dengan berdoa kita waspada dan berjaga-jaga. Sungguh doa adalah kekuatan kita yang tak terlihat tapi nyata kuasanya. Sesuai dengan pesan rasul Paulus yang berkata, “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur”, marilah kita bertekun dan sungguh hidup di dalam doa. Ingatlah bahwa tidak ada apa pun, termasuk hal-hal yang tampak rohani sekalipun, yang dapat menggantikan posisi berdoa dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita. Amin. Sumber Singarimbun 2. Renungan Harian Air Hidup tentang Keluarga Shutterstock Mazmur 1281-6 “Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!” Mazmur 1281 Setiap orang yang sudah berumah tangga pasti memiliki harapan rumah tangga yang dibangunnya kokoh, langgeng, berbahagia. Untuk mewujudkan itu, hal utama yang harus diperhatikan adalah kekuatan fondasinya, sebab fondasi menentukan kekokohan suatu bangunan menghadapi goncangan dan badai. Fondasi yang kuat bagi kehidupan rumah tangga atau keluarga adalah takut akan Tuhan ayat nas. Takut akan Tuhan berarti “…hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.” Jika kita sudah membangun fondasi keluarga dengan hati takut akan Tuhan, maka berkat akan dicurahkan dalam kehidupan keluarga kita. “…engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu” ayat 2. Kalimat hasil jerih payah tanganmu’ berbicara tentang pekerjaan, usaha, bisnis atau apa saja yang kita kerjakan, termasuk pelayanan, yang akan dijadikan Tuhan berhasil dan beruntung. Takut akan Tuhan berbicara ketaatan, di mana setiap ketaatan selalu mendatangkan upah atau berkat dari Tuhan. Berkat tersebut akan dinikmati oleh seluruh anggota keluarga, bahkan sampai keturunan selanjutnya. Adalah sia-sia jika kita membangun rumah tangga jika tidak melibatkan Tuhan dan memiliki hati yang takut akan Dia. “Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah, sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.” Mazmur 1272. Keadaan ini sama seperti yang disampaikan nabi Hagai, “Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman Tuhan semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.” Hagai 19. Jangan karena terlalu sibuk mengejar materi duniawi lalu mengenyampingkan perkara-perkara rohani, lupa membangun mezbah doa, lupa mengembalikan persepuluhan, yang akhirnya justru menghalangi berkat kita sendiri. Sumber 3. Renungan Harian Air Hidup Damai Sejahtera Sumber 4. Renungan Harian Air Hidup tentang Kesetiaan Markus 838 Pernahkah, Saudara menyanyikan lagu berikut? Mari kita perhatikan liriknya khusus bait 1 dan 3. 1,3 SETIALAH, SETIALAH Setialah, setialah selama hidupmu. Ikuti jalan Tuhan-Mu dengan tetap teguh. Meski penuh derita di dalam dunia, tetapi jangan kau gentar tetap setialah. Setialah, setialah menjadi hamba-Nya. Meski besar rintanganmu, tetap percayalah. Selalu kau dibimbing ke air yang tenang, kelak mahkota milikmu di sorga yang terang. Lirik lagu ini mengingatkan setiap orang Kristen, bahwa Tuhan tidak menjanjikan hidup yang lepas dari kesulitan, penderitaan dan tantangan. Namun, secara jelas, justru diingatkan bahwa sekali pun penderitaan, rintangan, dan kesulitan datang maka kita harus tetap setia mengikut Tuhan Yesus. Kelak ketika kita setia, mahkota kehidupan akan menjadi milik kita. Yesus juga mengatakan hal sama ketika pertama kali memberitahu tentang penderitaan-Nya kepada murid-murid. Meskipun Petrus merespon dengan menolak pernyataan bahwa Anak Manusia akan menderita, mati dan bangkit sesudah tiga hari. Yesus tetap menyatakannya dan siap untuk menghadapi penderitaan tersebut karena itulah yang dikehendaki Bapa. Ia memberikan teladan tentang kesetiaan sampai akhir hidup-Nya. Ia juga mengingatkan, “barangsiapa malu atau menyangkal Kristus berarti mereka mengikuti arus angkatan yang tidak setia dan berdosa”. Mereka tidak setia kepada Tuhan dan tidak akan mendapatkan keselamatan yang daripada-Nya. Dalam keadaan hidup yang baik mungkin mudah bagi kita untuk tetap setia kepada Kristus. Namun, ketika hidup dipenuhi permasalahan, tantangan dan kesulitan, masihkah kita tetap setia kepada Kristus? Ketika doa-doa seakan tidak terjawabkan, masihkah kita setia mengikuti-Nya? Kiranya Kristus memampukan kita semua. Sumber Helen Ruth Manurung, – Teol *** Nah, itulah informasi mengenai renungan harian air hidup. Semoga bermanfaat. Jangan sampai ketinggalan untuk membaca informasi properti di Follow juga Google News dari sekarang. Cari penawaran rumah terbaik melalui yang selalu AdaBuatKamu. - Renungan Harian KristenDoa adalah satu hal yang amat penting dalam ajaran Kristen, maka tidak ada salahnya jika kita memasukkan doa dan kuasa doa sebagai bahan renungan harian kita membawa kuasa doa dalam renungan harian Kristen, berarti kita percaya bahwa kuasa doa dapat mengubah segala sesuatu dan mukjizat pasti terjadi jika kita selalu bersandar pada-Nya. Melansir dari buku Kuasa Doa Tengah Malam, Gabriel Agbo, 2019, jika doa kita ternyata belum dijawab, bukan berarti Tuhan tidak mendengar atau tidak peduli. Tetap percaya kepada Tuhan karena Dia yang paling tahu apa yang terbaik buat Harian Kristen Mengenai Kuasa Doa1. Saat keadaan yang kita hadapi berada di luar kemampuan dan saat kenyataan di depan kita sangat mengecewakan, berserulah kepada Tuhan di dalam doa. Doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan akan sangat besar kuasanya. Jangan pernah berhenti berdoa karena doa dapat mengubah segala sesuatu. Keajaiban terjadi setiap hari dan perubahan terjadi setiap saat, karena itu jangan lelah untuk berdoa. Doa yang sungguh-sungguh dinaikkan mampu membalikkan keadaan, kuasa Tuhan akan turun untuk mengubah segala apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu. Yeremia 29122. "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." Matius 2122. Alkitab menyatakan bahwa ada kuasa yang sangat besar di balik doa, apalagi jika dilakukan oleh orang benar. Mungkin Tuhan tidak menjawabnya dengan segera, tetapi ada saatnya nanti kita akan bersukacita melihat doa kita mendapat jawaban dari-Nya. Jangan lupa pula ada prinsip 'saling' dalam hubungannya yang harmonis yang berlaku dalam banyak hal dalam kekristenan. Saling mengasihi, saling membantu, saling memberkati, saling mengingatkan, dan sebagainya, termasuk di dalamnya saling mendoakan. Kuasa doa orang benar dan prinsip 'saling', keduanya dirangkum oleh Yakobus dengan kalimat berikut "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Yakobus 516. Saling mendoakanlah, karena doa itu punya kuasa yang beberapa contoh renungan harian Kristen mengenai kuatnya kuasa doa, semoga dengan doa yang terus kita serukan setiap harinya, kita akan mendapatkan berkat tak berkesudahan dari Tuhan. DNR Oleh Tuangkan Renung 7/19/2021 042000 PM Posting Komentar Ya RabbanaYa Tuhan kamiTolonglah kami, bimbinglah hatiYa Rabbana Ya Tuhan kamiTolonglah kami, bimbinglah hatiYa Rabbana, Allahu Ya Rabbi, KeridhoanMu yang aku cariYa Robbana, Alluahu Ya Rabbi KeridhoanMu yang aku tungguSerta ampunan Ayah dan UmmiDan sekalian kami disini Renungan Minggu, 21 Mei 2023 – Paskah VII Sejak tahun 2020 yang lalu, kata “karantina” sudah menjadi akrab dengan keseharian kita. Saat ini mungkin karantina tidak sepopuler beberapa tahun lalu, namun ada hal menarik yang dapat kita pelajari bersama soal karantina. Kata “karantina” berasal dari Bahasa Venesia abad ke-14 sampai ke-15, quarantena yang artinya empat puluh hari. Kata ini terbentuk pada masa pandemi wabah hitam atau black death di Eropa. Saat itu ada kewajiban bagi para pelaut untuk mengisolasi diri selama empat puluh hari untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa wabah. Setelah itu barulah mereka dapat kembali ke masyarakat. Dari situlah kata karantina berasal. Mengisolasi atau menarik diri adalah gagasan yang penting dari karantina. Gagasan soal kerantina itu juga dapat kita lihat dalam bacaan pertama teks leksionari Minggu ini, Kisah Para Rasul 16-14. Murid-murid berkumpul, menarik diri, serta bertekun dalam doa menantikan pencurahan Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus menjelang kenaikan-Nya ke surga. Teladan doa para murid inilah yang kemudian menjadi dasar bagi tradisi doa menjelang Pentakosta. Di GKI, tradisi ini biasanya disebut Pekan Doa Pentakosta atau Pekan Doa Pra-Pentakosta, yakni masa doa setelah Kenaikan Yesus Kristus dan sebelum Pentakosta. Ada jemaat GKI yang melaksanakannya selama delapan hari tanpa hari Minggu, ada juga yang melakukannya selama Sembilan hari, bahkan ada juga yang mengadakannya selama sepuluh hari, Tradisi ini juga dikenal dengan nama Doa Novena Pentakosta Lat., novena kesembilan Karantina dan doa adalah dua hal yang akan menjadi fokus kita dalam rancangan khotbah Minggu Paskah VII ini. Minggu ini berada dalam masa Pekan Doa Pentakosta atau Doa Novena. Karena itu, sangat baik jika khotbah Minggu ini membicarakan tentang doa untuk mengajak umat juga menghidupi tradisi Doa Novena bahkan hidup dalam doa setiap hari sekaligus menjadikan doa sebagai kesempatan menyatu dalam rangkulan Allah untuk mensyukuri setiap kebaikan-Nya dan memulihkan jiwa yang lelah. Abraham Heschel seorang ahli Kitab Suci Yahudi, mengatakan, “Doa memperjelas harapan dan niat kita. Ia membantu kita menemukan harapan sejati kita, kepedihan yang kita abaikan, kerinduan yang kita lupakan, Doa adalah tindakan pemurnian diri, karantina bagi jiwa.”. Dian Penuntun Edisi 35. Bacaan Alkitab Kisah Para Rasul 16-14 Mazmur 682-11, 33-36 1 Petrus 412-14, 56-11 Yohanes 171-11 Nyanyian Jemaat KJ 41,2,6 KJ 4531-3 NKB 1891-2 Mazmur 682-11; 33-36 NKB 1321-3 PKJ 212 2x

renungan tentang doa dan harapan