cabaidi musim kemarau untuk mendukung gerakan tanam cabai saat kemarau (GTCK), dilaksanakan di Kecamatan Tolo Selatan, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, pada musim kemarau mulai bulan Juli sampai Desember 2015. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan.
Seharusnyasaat musim hujan, menurut dia, petani menanam tanaman lain seperti sawi. Lalu di musim kemarau baru menanam cabai. Jika menanam selain cabai, maka sangat
CaraBudidaya Cabe Ramah Lingkungan Indonesia memiliki potensi tanaman cabe yang besar dengan kondisi tanah dan iklim yang ada tanaman cabe tumbuh subur hampir di semua wilayah. keringkan campuran tersebut selama 10-15 hari saat musim kemarau, atau 30 hari saat musim hujan. Setelah kering campuran tersebut diayak atau dihaluskan.
Banyak juga tanaman cabai petani yang mati atau rusak. Lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu. Di mana mesti masuk musim kemarau, intensitas hujan masih cukup tinggi. Ini yang sering membuat tanaman cabai mati,” tambah Anwar, petani cabai asal Desa Mangkung. Anwar mengaku, termasuk tanaman cabai milik juga banyak yang tumbuh kerdil.
Sebaliknya apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau, bedengan harus diairi melalui selokan antar bedengan hingga ketinggian 3/4 tinggi bedengan. Cara ini sangat bermanfaat terutama bagi perkembangan akar benih. Penanaman benih dilakukan pada pagi atau sore hari. Benih lobak sudah tumbuh 4-5 hari setelah benih ditanam.
CaraBudidaya Cabai Rawit Cabe rawit (Capsicum frutescens) merupakan tanaman dari benua Amerika. Tanaman ini cocok dikembangkan di daerah tropis terutama sekitar khatulistiwa. Penyiraman diperlukan saat musim kemarau saja. Bila konsidisi terlalu kering tanaman cabe rawit bisa mati. Pengairan bisa dilakukan dengan kocoran atau merendam
. Menanam Cabai Musim Hujan – Alhamdulillah kemarin sore hujan sudah turun sobat BT. Hujan yang dinanti-nanti para petani akhirnya datang juga. Dengan turunnya hujan, daerah dengan sumber air yang minim bisa segera tanam. Dengan begitu maka lahan yang sebelumnya berau, bisa segera ditanami. Termasuk petani cabai yang hendak menanam di awal musim hujan ini. Menanam di musim hujan seperti halnya pada musim kemarau terdapat kendala seperti penyakit layu, antraknosa/patek, busuk daun serta penyakit jamur lainnya. Maka dari itu kali ini akan saya bagikan tips sukses menanam cabai di musim hujan, berdasarkan pengalaman kami. Baca juga 5 Hal Yang Harus Diwaspadai Saat Bertanam Di Musim Hujan Ada beberapa point pada tips sukses menanam cabai di musim hujan yang perlu anda perhatikan antara lain Jarak tanam lebih lebar Gunakan jarak tanam lebih lebar dibadning saat tanam di musim kemarau, jika musim kemarau pakai 40×50 cm, gunakan jarak tanam 50×60 cm di musim hujan. Ini bertujuan untuk mencegah timbulnya iklim mikro sehingga meminimalir perkembangan penyakit jamur. Tanam di lahan tanpa naungan Pada musim hujan langit cenderung mendung sehingga intensitas sinar matahari akan berkurang. Oleh sebab itu menanam di lahan tanpa naungan akan meminimalisir atau memperkecil gagalnya fruit setting fotosintesis dan penyerbukan. Buat bedengan lebih tinggi Bedengan tinggi 40-50 cm bertujuan agar tanaman tidak layu karena akar tidak tergenang. Pada musim hujan sering gali got atau saluran antar bedengan dipenuhi air hujan atau air buangan jadi tanaman akan aman dari layu. Sistem drainase/ pembuangan air yang baik Inilah hal yang paling penting menurut saya, pada saat hujan deras dan lahan tergenang maka potensi tanaman cabai akan layu. Langkah yang bisa dilakukan yang dengan memperdalam parit atau got di lahan anda, sehingga air bisa mengalir lancar. Gunakan varietas tahan yang direkomendasikan Ada varietass yang toleran layu, tahan antraknosa atau tahan serangan penyakit jamur, namun ada juga varietas yang tidak tahan. Oleh sebab itu pilihlah varietas yang direkomendasikan bagus di tanam di musim hujan misal tahan antraknosa/patek. Aplikasi fungisida dan insektisida untuk pencegahan Pada musim hujan adalah waktu yang pas berbagai penyakit dan hama seperti lalat buah, untuk berkembang biak. Langkah terbaik adalah pencegahan. Simak cara aplikasi fungisida untuk pencegahan penyakit berikut ini >> Strategi Aplikasi Fungisida pada Tanaman Cabai Jangan lupa gunakan perekat ya Aplikasi insek dan fungi pada musim hujan akan menurun efektif nya karena larutan pestisida akan mudah tercuci oleh air hujan. Oleh sebab itu tambahkan perekat dan perata agar penyemprotan yang anda lakukan semakin efektif. Teknik pemupukan yang tepat Cukupi nutrisi misal pupuk kalsium agar lebih tahan penyakit, tanaman yang sehat akan dengan sendirinya menciptakan pertahanan dari serangan penyakit. Jadi jika saat musim hujan, cabai biasanya dikocor, pada musim hujan bisa ditambahkan penugalan 10 gram/lubang tanam. Tanam di greenhouse Tips terakhir sukses menanam cabai di musim hujan adalah dengan menanam cabai di greenhouse. Ini bisa anda coba jika anda mampu secara biaya hehehe. Dengan teknologi greenhouse, setidaknya tanaman aman dari air hujan dan tercegah dari penyebaran hama penyakit dari lahan lainnya. Baca juga Lalat Buah dan Beberapa Cara Pengendaliannya Nah, sobat BT, sampai disini tips sukses menanam cabai di musim hujan berdasarkan pengalaman tips ini juga berlaku untuk tanaman tomat, terong atau horti lain dari famili cucurbitaceae seperti timun atau zukini. Akhir kata semoga artikel tips sukses menanam cabai di musim hujan ini bermanfaat bagi anda semua. Jangan lupa bagikan ke saudara, sahabat atau teman anda yang lain ya. Sekian terimakasih ^^ Related postsTips dan Cara Memilih Pangan Segar yang Aman Asal Tumbuhan maupun HewanPenanganan Pasca Panen Komoditi Pangan dan HortikulturaTips dan Cara Mencegah serta Mengatasi Penyakit Trotol Bawang MerahCara Mudah Menanam Bawang Daun di Rumah !Tak Hanya Enak Inilah Manfaat Sayur Pakis Yang Belum Banyak DiketahuiGak Disangka 10 Jenis Sayuran Ini Punya Kandungan Vitamin C Yang Tinggi Banget
JAKARTA, - Cabai merah Capsicum annum adalah tanaman palawija yang sangat banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Cabai dimanfaatkan sebagai penyedap berbagai hidangan, baik dalam bentuk segar, kering, maupun diolah menjadi bubuk atau saus dan sambal. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu 24/8/2022, tanaman cabai pada dasarnya bisa ditanam di segala musim, baik musim hujan maupun musim musim kemarau, tanaman cabai tetap bisa tumbuh dengan optimal, dengan syarat kebutuhan air tercukupi. Menanam cabai di musim kemarau memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan harga jual di atas rata-rata. Baca juga Cara Membuat Pupuk Alami untuk Cabai Rawit agar Berbuah Lebat SHUTTERSTOCK/PAPA ANNUR Ilustrasi tanaman cabai. Pada musim kemarau, tidak semua lahan pertanian dekat dengan sumber air, sehingga budidaya cabai hanya dilakukan oleh petani yang lahannya memiliki ketersediaan air yang cukup melimpah. Adapun petani yang lahannya jauh dari sumber air lebih memilih jenis komoditas lain yang tahan terhadap kekeringan. Dengan demikian, pada saat musim kemarau luasan lahan budidaya cabai lebih sedikit, jumlah produksi cabai juga sedikit. Ini membuat harga cabai kemungkinan besar akan naik karena jumlah permintaan lebih besar daripada jumlah penawaran. Baca juga Mengenal Penyakit Layu pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya Kelebihan dan kekurangan menanam cabai di musim kemarau Kelemahan Lahan harus dekat sumber air Biaya penyiraman tinggi Hanya dapat dilakukan pada lahan-lahan tertentu Intensitas serangan hama tungau dan thrips tinggi Risiko rontok bunga tinggi jika kekurangan air SHUTTERSTOCK/ Ilustrasi tanaman cabai, daun cabai. Kelebihan Risiko penyakit jamur rendah Risiko penyakit bakteri rendah Biaya pembelian fungisida dan bakterisida dapat ditekan Peluang memperoleh harga tinggi lebih besar Risiko penyakit antraknosa rendah Risiko penyakit busuk batang rendah Risiko penyakit busuk akar rendah Baca juga Cara Menanam Benih Cabai agar Cepat Tumbuh Kendala menanam cabai merah pada musim kemarau Kendala utama yang dihadapi petani ketika budidaya cabai di musim kemarau adalah masalah ketersediaan air. Petani cabai seringkali mengalami kegagalan panen karena tanaman cabai mereka kekeringan. Untuk itu, bagi petani yang lahannya tidak memiliki sumber air yang cukup sebaiknya tidak menanam cabai saat musim kemarau. Sebaliknya, bagi petani yang memiliki lahan dengan ketersediaan airnya cukup melimpah inilah kesempatan untuk memperoleh harga jual yang tinggi. Syarat menanam cabai di musim kemarau agar tidak terjadi gagal panen Pastikan lahan dekat dengan sumber air yang cukup melimpah meskipun kemarau panjang Menanam varietas cabai yang sesuai, yang toleran dan tahan terhadap cuaca panas Pengolahan lahan yang tepat Menggunakan sistem irigasi yang baik Tips menanam cabai merah saat musim kemarau Menjaga agar lahan selalu lembap saat musim kemarau memang sulit dilakukan. Namun, jika budidaya cabai dilakukan pada lahan bekas tanaman padi, Anda bisa memanfaatkan jerami untuk menutupi bedengan. Baca juga Berapa Lama Penyemaian Tanaman Cabai? Ini Penjelasan dan CaranyaSHUTTERSTOCK/JAMALUDINYUSUPPP Ilustrasi tanaman cabai merah keriting. Jerami padi selain sebagai pengganti mulsa plastik juga bermanfaat untuk membuat tanah selalu lembap. Hasil pembusukan jerami padi merupakan pupuk organik yang baik dan dapat menyuburkan tanaman. Caranya cukup mudah, yaitu hanya dengan menutupi bedengan cabai dengan jerami padi yang dilalukan setelah tanaman cabai berumur satu bulan setelah tanam. Untuk mengantisipasi serangan penyakit bakteri dan jamur, setiap satu minggu sekali jerami disiram menggunakan PGPR dan Trichoderma. Tanaman cabai hanya dapat tumbuh secara optimal jika kebutuhan air tercukupi. Teknik penyiraman tanaman cabai yang paling baik adalah penyiraman dengan sistem leb atau penggenangan. Baca juga Simak, Panduan Pemberian Pupuk Tanaman Cabai Penyiraman sistem leb dilakukan dengan cara menggenangi parit antar bedengan hingga ketinggian air seimbang dengan tinggi bedengan. Cara ini memungkinkan seluruh areal lahan basah oleh air sehingga lingkungan menjadi lebih lembap. Keuntungan sistem leb adalah tanah basah secara merata dan lahan tidak cepat kering. Akan tetapi, cara ini hanya bisa dilakukan jika sumber air tersedia sangat melimpah, misalnya sungai atau danau. Namun, jika air terbatas sebaiknya penyiraman dilakukan dengan sistem irigasi tetes atau drip irigasi. Kelebihan sistem irigasi tetes adalah hemat air tetapi kebutuhan air tercukupi Pupuk yang diberikan ketanaman hanya dapat diserap jika tersedia air. Pemupukan pada tanah yang kering tidak akan efektif karena tidak dapat diserap oleh akar tanaman. SHUTTERSTOCK/STEFANYRENES Ilustrasi tanaman cabai rawit. Akar tanaman hanya dapat menyerap unsur hara yang terlarut bersama air. Saat musim kemarau pemupukan cabai sebaiknya dilakukan dengan cara dikocor. Jika pemupukan dilakukan dengan cara ditabur sebaiknya tanah dalam kondisi basah atau dilakukan setelah penyiraman. Baca juga Penyebab Daun Keriting pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya Pastikan gunakan varietas cabai yang toleran cuaca panas Varietas toleran mampu tumbuh dengan baik meskipun cuaca sangat panas saat musim kemarau. Perhatikan juga ketinggian dataran lokasi budidaya, gunakan varietas yang cocok dan sesuai. Varietas dataran rendah tidak cocok dibudidayakan pada dataran tinggi, begitu juga sebaliknya. Contoh varietas cabai yang tahan musim kemarau adalah varietas cabai amfibi yang keluarkan pemerintah, yaitu Ciko, Kencana, cabai rawit Prima Agrihorti dan cabai rawit Rabani Agrihorti. Varietas cabai amfibi merupakan varietas yang mampu beradaptasi dengan baik pada segala musim, baik musim penghujan maupun musim kemarau. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
JAKARTA, - Sayuran memerlukan penyinaran matahari untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Akan tetapi, sinar matahari yang terlalu terik bisa membuat sayuran mudah layu. Maka dari itu, jenis sayuran yang ditanam perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat. Di musim kemarau seperti saat ini, pemilihan sayuran perlu lebih selektif. Pasalnya, ada beberapa jenis sayur yang ternyata tidak cocok ditanam ketika musim kemarau. Mengutip dari situs Prodi Agribisnis, Universitas Medan Area, Rabu 7/6/2023, berikut ini beberapa jenis sayuran yang ditanam saat musim juga 7 Tanaman yang Tahan Kekeringan, Cocok Ditanam Saat Panas Ekstrem 1. Tomat Tomat termasuk sayuran buah yang ternyata bisa ditanam di musim kemarau. Tanaman ini tidak memerlukan banyak air untuk tumbuh. SHUTTERSTOCK/PIRUNPON Ilustrasi menanam tomat, budidaya tomat dengan mulsa plastik. Akan tetapi, penyiraman tetap perlu dilakukan agar pertumbuhan dan produktivitasnya tetap maksimal. Selain itu, tanam juga tanaman pelindung di dekat tomat. Tujuannya agar tanaman tomat terlindungi dari paparan sinar matahari berlebih. 2. Timun Jenis sayuran yang ditanam saat musim kemarau berikutnya yaitu timun. Tanaman ini cocok ditanam di daerah yang suhunya hangat cenderung panas. Timun juga akan menghasilkan buah yang baik dan mengandung banyak air, apabila ditanam di lahan kering dan bersuhu hangat. Baca juga Cara Menanam Timun di Musim Kemarau agar Tumbuh dengan Baik 3. Terong Selain tomat dan timun, terong juga termasuk sayuran musim kemarau. tanaman ini bisa tumbuh dengan baik, meskipun jumlah air terbatas. Akan tetapi, Anda harus tetap menyiram air agar tanaman terong bisa berbuah dengan maksimal. 4. Labu Labu juga cocok ditanam di area yang suhunya tinggi. Tak hanya cepat tumbuh, rasa labu yang dihasilkan juga sangat manis, dibandingkan dengan labu yang ditanam di daerah dingin. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
JAKARTA - Cabai merupakan salah satu komoditas strategis hortikultura. Berbagai jenis cabai dapat dijumpai hampir di seluruh Indonesia. Namun, bukan perkara mudah untuk membudidayakannya. Butuh keuletan dan keterampilan ketika akan menanam cabai, terutama adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan OPT. OPT merupakan salah satu kendala terhadap kersediaan cabai terutama di masa sulit air atau kemarau. Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa salah satu kunci keberhasilan produksi cabai yaitu dengan melakukan monitoring serangan OPT, sehingga dapat dikendalikan. Selain itu petani bisa menerapkan budidaya cabai ramah lingkungan dimana biaya produksi menjadi lebih rendah.“Petani tidak harus membeli pestisida dan pupuk kimia yang mahal harganya. Produk cabai yang dihasilkan juga lebih sehat, lebih lama daya simpannya, dan aman dikonsumsi,” ujar Prihasto dalam keterangannya, Rabu 10/6. Prihasto memaparkan, Kementerian Pertanian di bawah komando Syahrul Yasin Limpo SYL tetap mendorong dan memacu jajaran di Kementan untuk lebih giat dalam penerapan teknologi pertanian. Ini dilakukan sebagai upaya pengelolaan OPT. “Tujuannya tak lain untuk memastikan ketersediaan cabai untuk tetap aman dan terjaga,” kata Anton-sapaannya-. Informasi dari BMKG bahwa pada Mei dan Juni di sebagian besar wilayah Indonesia wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan bagian Timur dan Papua bagian Utara akan memasuki musim kemarau. Puncaknya akan terjadi di bulan Agustus. “Keadaan kemarau ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap berkurangnya ketersedian air untuk kebutuhan tanaman. Biasanya terjadi kekeringan dan berpengaruh terhadap peningkatan serangan hama,” jelas dia. “Maka dari itu penting untuk memperhatikan betul penanaman cabainya,” pungkas dia. Kepala BPTPH Jawa Barat, Ajat Sudrajat menyatakan bahwa berdasarkan data Angka Tetap ATAP 2019 produksi cabai besar di provinsi Jawa Barat mencapai kwintal. Atau berkontribusi sebesar 22 persen terhadap produk cabai besar nasional. “Maka dari itu menjadi keniscayaan bagi kami harus amankan pertanaman di lapangan dan memastikan bisa berproduksi secara optimal,” kata dia. Adapun upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan pemantauan lapangan terkait intensitas serangan OPT. OPT yang menyerang cabai di Jawa Barat pada musim kemarau antara lain trips, kutudaun dan virus kuning. “Kami saat ini terus melakukan monitoring intensif,” tegas dia. Hal yang sama diungkapkan oleh Budi kepala Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit LPHP Cianjur. Budi memaparkan sebaiknya petani atau pelaku usaha mengenal OPT cabai di musim kemarau bisa dilihat dari gejala serangannya. Gejala serangan trips ditandai dengan permukaan bawah daun berwarna keperak-perakan mengkilat, pada serangan lanjut daun akan berwarna coklat, menjadi keriting dan keriput, pada serangan berat daun, pucuk serta tunas menggulung keatas, daun mengecil timbul benjolan seperti tumor, kerdil bahkan pucuk mati. “Serangan pada buah menyebabkan permukaan buah kasar berwarna kecoklatan,” jelas dia. Sementara gejala serangan tungau ditandai dengan perubahan bentuk daun menjadi abnormal seperti daun menebal dan warna menjadi tembaga/ kecoklatan, terpelintir, menyusut serta keriting, tunas dan bunga gugur. Gejala serangan virus kuning ditandai dengan warna kuning terang pada daun tanaman yang terinfeksi, tulang daun mengalami pemucatan dimulai dari daun-daun pucuk.“Selanjutnya tulang daun akan menebal dan menyebabkan daun menggulung ke atas, daun mengecil dan berwarna kuning terang, tanaman kerdil dan tidak berbuah. Penyebab virus adalah serangga vektor kutu kebul, oleh karena itu yang perlu dikendalikannya adalah vektornya,” ungkapnya. Budi menambahkan pengendalian OPT trips dan kutu kebul sebagai vektor virus kuning dapat dilakukan secara ramah lingkungan. Di antaranya penggunaan perangkap likat sebanyak 40 buah per hektare, penanaman tanaman penghalang barrier seperti jagung di sekeliling pertanaman cabai 5-6 baris dengan jarak tanam yang rapat 15-20 sentimeter yang ditanam 2-3 minggu sebelum tanam cabai dan penanaman cabai dengan kubis atau tomat secara tumpang sari. “Di wilayah Jawa Barat dalam pengendalian OPT, sebagian petani sudah menerapkan pengendalian OPT yang ramah lingkungan, namun penggunaan pestisida kimia juga masih dilakukan,” ungkap dia. Menyikapi merebaknya OPT cabai di musim kemarau, Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf, mengajak dan mengimbau petani untuk terus menggunakan bahan pengendali OPT yang ramah lingkungan dalam mengendalikan OPT. “Harapannya produksi yang dihasilkan aman konsumsi dan jika menggunakan pestisida kimia perlu memperhatikan prinsip enam tepat yaitu tepat sasaran, mutu, jenis pestisida, waktu, dosis dan konsentrasi dan cara penggunaan,” tutup dia.
Cara Menanam Cabe Merah di Musim Kemarau Agar Berbuah Lebat! – Cabe merah merupakan dagangan pertanian yang paling mengagumkan. Pada saat-saat tertentu, harganya bisa naik berlipat-lipat. Pada momen lain bisa turun hingga tak berharga. Jadi hal tersebut membuat penenaman cabe merah menjadi tantangan bagi para petani. Disamping fluktiasi harga, budidaya cabe cukup rentan dengan kondisi cuaca dan serangan hama. Untuk meminimalkan semua resiko tersebut, biaya untuk budidaya cabe bisa dikatakan cukup tinggi. Dalam artikel ini kami akan membahas cara menanam cabe merah besar. Agar lebih jelasnya, yuk kita baca artikel sigkat dibawah ini dengan seksama. Cara Menanam Dan Budidaya Cabe Merah Besar Rasa pedas yang dimiliki cabe besar tidak sepedas cabe rawit, dan bentuknya lebih gemuk ketimbang cabe keriting yang panjang kurus dan keriting. Gambar fisik rupa dari cabe merah besar. Rasa pedas yang dimiliki cabe besar tidak sepedas cabe rawit, dan bentuknya lebih gemuk ketimbang cabe keriting yang panjang kurus dan keriting. Orang Indonesia sangat suka dengan makanan pedas, cabe adalah salah satu sayuran yang paling populer ditanam, varietasnya dikenal dengan bentuk yang khas, dimana warnanya merah terang, bentuk buah gemuk dan besar, tapi tidak sepedas cabe rawit. Budidaya cabe merah besar bisa menjadi komoditas yang menjanjikan. Cabe merah besar atau Capsicum annum bisa ditanam pada daerah tropis seperti Indonesia. Cabe merah bisa tumbuh dari ketinggian 0-100 mdpl. Tapi jika ditanam diatas 500 mdpl biasanya hasil produksinya kurang maksimal. Sebelum menanam cabe merah besar Anda harus mengetahui karatersitik cabe merah tersebut, supaya Anda tahu cara perawatan yang tepat. Mengkonsumsi cabe merah ternyata mempunyai manfaat yang sangat banyak sekali. Dari meningkatkan nafsu makan, mencegah kanker, mengatasi struk, memperlambat penuaan dini, menjaga kesehatan jantung, dan masih banyak lainnya. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menanam cabe merah besar. Tanaman cabe merah besar dapat tumbuh dengan baik jika mendapatkan sinar matahari kurang lebih selama 8 sampai 10 jam perharinya. Suhu yang bagus untuk bertanam cabe merah besar sekitar 24 sampai 28 derajat celcius. Untuk masalah kelembaban dan pHnya juga harus Anda jaga. Kelembaban yang bagus sekitar 80% dan pHnya antara 6 sampai 7. Jika Anda menanam cabe merah untuk diperjualbelikan, Anda harus memperhatikan harga cabe di pasaran. Jangan sampai Anda memanen cabe justru di saat harga sedang anjlok. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas lebih lanjut mengenai tahapan menanam dan budidaya cabe merah besar. Pemilihan Benih Cabe Merah Besar Varietas cabe merah besar sangatlah banyak sekali. Anda bisa memilih varietas yang bisa menghasilkan produksi yang banyak. Salah satu merek yang paling laris di Indonesia adalah PILAR F1, produksi Panah Merah East West Seed Setiap varietas mempunyai keunggulan masing-masing. Anda bisa membeli benih cabe di toko kami atau di toko pertanian. Jika Anda ingin menekan biaya, Anda bisa membuat benih sendiri dengan cara menyeleksi biji buah cabe dari panen sebelumnya. Paling tidak dari hasil panen ke 4 sampai panen ke 6. Untuk hasil panen ke 6 ke atas jangan digunakan lagi karena kualitasnya sudah tidak bagus. Tanaman cabe merah besar biasanya bisa panen lebih dari 3 kali. Pada panen pertama sampai ketiga biasanya hasil panen masih sedikit. Baru panen selanjutnya menghasilkan produksi yang lebih banyak. Jika Anda ingin memilih benih sendiri, pilihlah benih dari tanaman yang kuat dan sehat. Tanaman ini jarang terkena hama penyakit. Bentuknya pun sangat sempurna dibandingkan tanaman lainnya. jika Anda sudah menemukan bibit cabe tersebut, biarkan cabe menua sendiri dan sampai kering di pohon. Ambil cabe merahnya, potong secara membujur kemudian pisahkan kulit buah dengan bijinya. Ambillah biji yang berada di bagian tengah jangan di bagian ujung karena biji di bagian tengah lebih berkualitas. Rendam biji tersebut dengan menggunakan air bersih. Jika ada biji yang mengambang berarti biji tersebut tidak berkualitas baik. Jadi Anda hanya menggunakan biji yang terendam saja. Setelah itu jemur biji selama 3 hari. Jika Anda ingin menanam cabe merah secara organik, Anda harus merendam benih cabe merah dengan menggunakan fungsida. Perendaman ini bertujuan untuk menghindarkan tanaman dari jamur. Jika Anda membeli benih di toko pertanian, bisa melakukan perhitungan yang lebih tepat. Misalnya per 1000 meter persegi Anda menggunakan 1 sampai 1,5 sachet natural ck 10 atau natural Ck 11. Bisa juga dengan menggunakan jenis naturan CS 20 atau natural Cb 30. Semua benih tersebut direndam dengan menggunakan POC NASA dosis 1 liter yang dicampurkan dengan air hangat. Rendam selama 1 malam penuh. Persemaian Benih Cabe Merah Besar Tahap selanjutnya adalah tahap persemaian. Jika anda akan menanam dalam lahan 1 hektar berarti Anda membutuhkan bibit sekitar setengah kilogram. Pada tempat persemaian lebih baik diberi naungan dengan menggunakan jaring. Ini digunakan untuk menghindari terkena sinar matahari langsung, terhindar dari air hujan, menjaga kestabilan suhu, dari terpaan angin dan menjaga kelembaban. Kelembaban dan kestabilan suhu sangat penting dalam proses persemaian benih cabe merah besar. Arah persemaian yang bagus adalah menghadap ke arah timur. Berikut ini tahapan yang harus anda lakukan untuk melakukan proses persemaian cabe merah besar Siapkan polybag dengan ukuran 5 x 10 cm. Buat media persemaian dengan menggunakan campuran tanah, sekam dan pupuk kompos. Perbandinganya 111. Pupuk kandang sebelum digunakan harus dicampur dengan menggunakan GLIO 100 gram per 50 kg pupuk selama 1 minggu. Masukan ¾ media semai ke polybag. Media semainya diusahkan selalu halus dan gembur supaya perakaran benihnya efektif. Biji yang direndam harus dikeringkan sampai benar-benar kering supaya proses dormansi berhenti. Tanam biji ke polybag dengan kedalaman 1,5 cm kemudian tutup biji dengan media tanah semai. Lakukan penyiraman secara teratur dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Supaya terhindar dari gunjuran air yang keras, Anda bisa menutupi dengan menggunakan kertas koran. Lebih baik menyiramnya dengan menggunakan gembor sehingga air akan turun perlahan dan tidak merusak benih cabe merah besar. Selain itu dengan menggunakan koran, kelembaban di dalam polybag tetap terjaga dengan baik. Pada hari ketujuh biasanya bibit sudah mulai tumbuh. Bibit cabe merah besar yang siap ditanam atau dipindahkan pada lahan merupakan tanaman muda bibit yang sudah mempunyai daun sebanyak 4 sampai 6 helai. Umurnya kira-kira 1 sampai 1,5 bulan. Proses Pengolahan Lahan Dan Penanaman Cabe Merah Besar Berikut ini tahapan untuk melakukan pengolahan lahan cabe merah besar yang benar Bajak tanah dengan kedalaman 40 cm Campurkan pupuk kandang dengan dosis 0,5-1 ton per 1000 m2 Campurkan merata dengan cara diluku dan digaru. Biarkan kurang lebih selama 1 minggu. Untuk menetralkan pH tanah, sebarkan dolomite sebanyak 0,25 ton per hektar. Tanah yang terlalu asam akan membuat tanaman cabe cepat layu dan hasil produksinya tidak bagus. Buatlah bendengan dengan lebar 100 cm dan paritnya saluran air dengan lebar 80 cm. Bendengan disiram dengan pupuk super nasa 1 botol atau pupuk nasa 1 sampai 2 botol. Anda bisa mencampurkan 1 botol dengan 3 liter yang digunakan sebagai larutan induk. Kemudian 50 liter air campurkan dengan 200 cc larutan induk. Dengan menggunakan 1 gembor diberi 1 sendok makan super nasa peres dan kemudian siramkan pada bendengan per 10 meternya. Siramkan juga POC NASA. Dengan 1 gembor diberi 4 tutup poc nasa dan kemudian siramkan pada bendengan. Campurkan 50 sampai 100 kg pupuk kandang dengan GLIO 100 sampai 200 gram. Diamkan selama 1 minggu kemudian sebarkan pada bendengan. Tutup bendengan dengan menggunakan mulsa plastik. Lubangi mulsa plastic dengan jarak 60 x 70 xm. Buatlah pola lubang zig zag. Biarkan bendengan selama 1 sampai 2 minggu supaya siap untuk ditanam. Jika bendengan sudah siap, Anda bisa memulai untuk menanam benih cabe merah besar. Ambil bibit di polybag. Sobek plastik polybag dengan hati-hati kemudian langsung masukan benih ke dalam lubang tanam. Tutup perakaran cabe dengan menggunakan tanah. Proses penanaman yang bagus adalah pada pagi atau sore hari supaya tanaman terhindar dari stres. Usahakan pada saat menanam cabe merah besar, Anda harus menanam dengan cepat. Anda harus menyelesaikan penanaman dalam 1 hari secara serentak. Proses Perawatan Cabe Merah Besar Sebenarnya perawatan cabe merah besar cukup mudah. Anda tinggal melakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari. Jika tanah terlihat kering, Anda bisa menyiram tanaman untuk menjaga kelembaban tanahanya. Jika daerah Anda terdapat banyak air, Anda bisa menggunakan system pengairan, sehingga kelembaban tanah akan terus terjaga. Yang paling sulit adalah menghindari dari hama dan penyakit. Berikut ini saya akan menjelaskan sedikit mengenai cara penanganan hama dan penyakit pada tanaman cabe merah besar. Pengen dalian hamaHama Hama yang sering menyerang adalah jenis kutu daun persik. Perhatikan bagian permukaan daun bawah. Biasanya kutu tersebut bersembunyi di tempat tersebut. Untuk menghilangkanya di semprot dengan pestona atau BVR Untuk hama tungau dapat dilihat gejala daun berwarna kuning kecoklatan. Tulang daun menggulung ke bawah, pucuk berguguran dan menebal. Sehingga tinggal cabang dan batang saja. Cara mengatasinya dengan menggunakan Thrip dan Aphis. Hama thrip parvispinus dengan gejala daun bercak dan berkerut. Pada lapisan daun bawah berwarna keperakan,. Koloni akan berkumpul di bawah daun. Anda bisa melakukan pengamatan pada pagi atau sore hari. Untuk mengatasinya bisa menggunakan pestona atau BVR. Pengendalian Penyakit Embun bulu yang ditandai dengan adanya bercak klorosis. Pada permukaan daun berbulu karena adanya cendawan peronospora parastica. Cara mengatasinya dengan menggunakan GLIO. Reban sumai dengan gejala tanaman layu karena batang busuk karena disebabkan Rhizoctonia sp dan Phytium sp. Cara mengatasinya dengan cara dibuang dengan media tanamnya. Kemudian mengatur kelembaban dan melakukan penyiraman dengan GLIO 1 sendok makan dicampur dengan air 10 liter. Kelompok virus mempunyai ciri pertumbuhan terhambat, warna daun pucat dan biasanya gejala muncul pada 2 minggu setelah penanaman. Cara mengatasinya dengan cara dicabut, dibakar kemudian di semprot dengan menggunakan BVR dan pestona. Sebenarnya masih banyak sekali hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabe merah besar, misalnya serangan ulat tanah, ulat grayak, kutu, penyakit layu, lalat buah, dan masih banyak lainya. Perawatan dan pemeliharaan cabe merah besar memang harus rutin. Anda harus selalu melakukan pengecekan pada pagi dan sore hari. Jika ada serangan hama penyakit harus langsung diatasi sedini mungkin supaya tidak mengganggu proses pertumbuhan cabe merah besar dan bisa menghasilkan produksi yang melimpah. Pemupukan Dan Penyiangan Cabe Merah Besar Proses selanjutnya adalah pemupukan susulan dan penyiangan tanaman cabe merah besar. Pemupukan susulan dilakukan setelah cabe merah besar berumur 1 bulan. Selanjutnya setiap panen diberikan pemupukan susulan lagi. Anda bisa menggunakan pupuk organik pupuk kompos atau pupuk cair. Jika menggunakan pupuk cair, Anda bisa melarutkannya dengan perbandingan 100 ml per tanaman. Jika menggunakan pupuk kompos diberi 500 -700 gram pertanaman. Perbandingan ini juga berlaku untuk pupuk urea atau NPK. Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan pertumbuhan gulma. Gulma akan mengganggu pertumbuhan tanaman dan mencuri unsur hara untuk cabe merah besar. Jadi gulma harus dilakukan secara rutin. Proses Pemanenan Cabe Merah Besar Panen pertama bisa dilakukan pada umur 60 sampai 75 hari. Untuk panen kedua dan seterusnya bisa dilakukan 2 sampai 3 hari selanjutnya. Produksi pnennya bisa mencapai 30 sampai 40 kali. Hasil produksi juga tergantung dengan ketinggian tempat budidaya dan cara perawatan budidaya cabe merah besar. Jika anda sudah melakukan pemetikan ketiga kali. Lakukan penyemprotan dengan menggunakan POC Nasa dan hormonik. Perbandingannya 500 cc per tanaman. Pemananenan dapat dilakukan sampai tanaman berumur 6 bulan. Terkadang bisa lebih karena umur maksimal tanaman cabe adalah 24 bulan. Jadi anda bisa melakukan pemanenan sampai 20 kali dalam 1 tanamnya. Pada saat memanen usahakan buah cabe tidak terlalu tua. Sekitar 80-90%. Proses pemananen yang bagus adalah pada pagi hari setelah embun kering. Hal ini dilakukan supaya cabe merah besar tetap dalam keadaan besar. Pada saat memetik, petiklah dengan tangkainya untuk menjaga kesegarannya lebih lama. Buah cabe yang bagus adalah yang bentuknya ramping dan isinya padat. Syarat-syarat Tumbuh Cabe Merah Nah oleh karena itu kami akan menjelaskan secara detail mengenai cara menanam cabe merah, sebelumnya kami akan sedikit membahas syarat-syarat tumbuh tanaman cabe merah dibawah ini. Jenis Tanah Jenis tanah adalah hal yang pertama kalian perhatikan dalam menanam cabe merah cocok ditanam pada jenis tanah yang bertekstur remah, gembur tapi tidak terlalu liat serta kaya akan unsur hara. Jika anda memilih tanah yang terlalu liat akan mempengaruhi proses pengaliran udara disekitar akar dan dapat mengganggu akar dalam proses penyerapan unsur hara. PH Tanah pH tanah merupakan tanaman cabe merah sangat cocok ditanam pada tanah yang mempunyai pH berkisar antara 5,5-6,8. Ketersediaan Air Sarat yag laiya adalah air, karena mempunyai fungsi penting untuk tumbuhan baik sebagai pelarut dan pengangkut zat hara ke organ tumbuh tidak hanya itu air juga menjadi faktor penting dari proses fotosintesis atau biasa kita kenal sebagai proses memasak makanan tumbuhan. Iklim Faktor penting yang terakhir adalah iklim, bagian iklim meliputi curah hujan, sinar matahari, suhu dan kelembaban udara. Cabe memerlukan curah hujan 1500-2500 mm/tahun, selain itu tanaman cabe sangat cocok ditanam pada iklim Schmd dan Ferguson. Syarat berikutnya adalah kelembaban udara yang diperlukan kurang 80% dan sirkuls udara lancar, kemudian suhu udara yang dibutuhkan 25-30 derajat celcius. Cara Mengatasi Daun Cabai Rontok Tips dari kami jika tanaman sudah memiliki gejala kerontokan lakukan pemotongan dari cabang tanaman cabai karena dengan melakukan pemotongan dapat mengurangi aktivitas hama menyebar. Selanjutnya berikan pupuk untuk membantu cabai nebyembuhkan diri dari serangan hama. Demikian sedikit pembahasan mengenai Cara Menanam Cabe Merah di Musim Kemarau Agar Berbuah Lebat! semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Jika kalian merasa ulasan kami bermanfaat mohon untuk dishare 🙂 Baca juga artikel lainnya tentang 13 Cara Menanam Cabe Rawit di Pot Agar Berbuah Lebat Cara Menanam Cabe Rawit di Polybag Agar Berbuah Lebat!!! Cara Menanam Cabe Rawit Dari Biji di Halaman Rumah Cara Menanam Cabe Rawit Secara Organik di Halaman Rumah WOW!!! Inilah 20 Jenis Cabe di Dunia Pedasnya Luar Biasa
cara menanam cabe musim kemarau