Dilansirdari Ensiklopedia, Integrasi terbagi menjadi tiga aspek berikut ini, kecualiintegrasi terbagi menjadi tiga aspek berikut ini, kecuali Intergrasi wilayah. Penjelasan. Kenapa jawabanya bukan A. Integrasi politik? Nah ini nih masalahnya, setelah saya tadi mencari informasi, ternyata jawaban ini lebih tepat untuk pertanyaan yang lain OPINI– Selamat Hari Tari Internasional 2021, Sobat Damai! Setiap tanggal 29 April diperingati sebagai Hari Tari Internasional atau International Dance Day. Hari Tari Internasional sendiri dibentuk pada tahun 1982 oleh Komite Dansa Internasional Theatre Institute (ITI). Peringatan Hari Tari Internasional bertujuan untuk melestarikan tarian tradisional yang dimiliki kisahtokoh Alkitab tersebut dalam tabel di bawah ini! Kejadian 6:9-22; 7:1-24 Kejadian 12:1-9 1 Raja-raja 17:7-24 2 Raja-raja 5:1-19 Lukas 8:41-56 Kejadian yang dialami oleh tokoh? Respon yang ditunjukan oleh tokoh? KOTAINDONESIA BERKELANJUTAN UNTUK SEMUA KOMPILASI 5 TAHUN PERJALANAN SUD-FI. Hotel di Senapelan Pekanbaru - Hotel Murah Mulai Rp131,879. UNIVERSITAS INDONESIA TRADISI LISAN KABHANTI GAMBUSU PADA MASYARAKAT MUNA DI SULAWESI TENGGARA (Tinjauan Pewarisan) TESIS LA SU. Ke Pekanbaru, Bisa Lihat 3 Festival Selanjutnyaada Tari Maengket yang merupakan tarian rakyat dari Minahasa. Salah satu dari 34 tari tradisional asal Indonesia ini dibawakan oleh penari wanita dan pria yang mengenakan pakaian serba putih. Tidak harus campur wanita dan pria, tarian ini juga bisa dibawakan oleh penari pria maupun penari wanita saja. 1 Tari Tradisional Papua. Tari tradisional daerah dari provinsi paling timur Indonesia ini salah satunya bernama Tari Yosim Pancar atau Yospan. Tari ini biasanya ditemukan di daerah Biak dan Yapen-Waropen. Tari Yospan memiliki makna tari pergaulan yang sering dibawakan muda-mudi sebagai bentuk persahabatan. 2. . Seni tari tradisional tidak pernah berhenti untuk menjadi daya tarik wisata budaya yang mengesankan. Setiap daerah di Indonesia, memiliki tarian khasnya masing-masing. Tentu saja tarian tradisional ini selalu memiliki makna mendalam di baliknya, tak sekadar gerakan indah dengan iringan instrumen musik tradisional. Sobat Pesona yang mulai suntuk di rumah, tidak ada salahnya menikmati tarian tradisional ini melalui berbagai platform langsung dari gadget Sobat Pesona. Dari sekian banyak budaya di Indonesia, sekian keunikan yang dimiliki negara kita, beberapa tarian tradisional ini bisa jadi opsi yang menarik. Tentu saja ini bukan berarti tarian yang kami sajikan dalam artikel singkat ini lebih baik dari tarian lain, mengingat semua tarian tradisional memiliki kualitas uniknya masing-masing dan value yang berbeda. Hanya saja, sebagai referensi untuk Sobat Pesona, berikut beberapa tarian yang merupakan warisan budaya asli masyarakat di daerah Indonesia. 1. Tari Saman, Tarian Tradisional Masyarakat Aceh Menjadi salah satu tarian tradisional paling dikenal di Indonesia, Tari Saman merupakan tarian yang aslinya berasal dari dataran tinggi Gayo, dan mulai terdokumentasi pada abad ke-14. Dengan gerakan kompak setiap penarinya, Tari Saman dari Aceh menjadi sangat unik dan seru untuk disaksikan. Kekompakan ini bahkan semakin terasa megah ketika ditarikan oleh penari yang jumlahnya ribuan. Tari Saman sendiri sebenarnya merupakan media berdakwah yang memanfaatkan seni tari. Sebelum tarian ini dimulai, biasanya akan ada seorang yang berperan mukadimah atau pembukaan, yang menyampaikan nasihat dan pesan mendalam pada penonton dan pemain tari ini. Nilai yang terkandung dalam gerakan dan syair yang dinyanyikan oleh penarinya adalah mengenai pendidikan, keagamaan, sopan santun dengan sesama manusia, jiwa kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Selain itu Tari Saman juga sarat akan nilai-nilai keislaman, sehingga memiliki nuansa dakwah yang sangat kental ketika ditampilkan. 2. Tari Tor-Tor, Kebanggaan Masyarakat Sumatera Utara Sedikit bergeser ke arah selatan, terdapat Tari Tor-Tor yang menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara. Daerah yang terkenal dengan Kain ulosnya tersebut juga memiliki tarian tradisional yang bermakna mendalam dan memiliki gerakan yang unik. Iringan musik Magondangi diartikulasikan ke gerakan hentakan kaki para penarinya, sehingga menimbulkan bunyi tor-tor’ yang jadi nama tariannya. Tarian tradisional ini pada umumnya ditarikan untuk kegiatan seremonial adat atau acara besar. Secara umum, makna dari Tari Tor-Tor sendiri adalah untuk membangkitkan jiwa yang ada di dalam diri manusia. Jadi tujuannya begitu mendalam hingga yang ingin disentuh adalah jiwa manusia, tak hanya penarinya saja, namun juga untuk semua yang hadir menyaksikan dan pemilik hajatan. Wah, pasti terasa sangat sakral ya Sobat Pesona? Jenis Tari Tor-Tor sendiri sebenarnya sangat banyak, namun satu hal yang pasti, penarinya akan menari menggunakan ulos, dan diiringi dengan alat musik tradisional yang disebut gondang. Perbedaan terletak pada irama dan jumlah gondang yang digunakan untuk setiap daerah di Sumatera Utara. Jadi Sobat Pesona juga bisa melihat Tari Tor-Tor dari berbagai daerah untuk melihat keunikannya masing-masing. Coba yuk praktek Tari Tor-Tor, gerakannya terbilang cukup mudah dan siapa saja bisa langsung mengikuti, lho. 3. Tari Serimpi, Lenggak-Lenggok Khas Yogyakarta Di pulau Jawa, tepatnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sobat Pesona bisa menikmati indahnya Tari Serimpi yang disajikan oleh penari tradisional Yogyakarta. Menjadi warisan budaya yang dijaga dari generasi ke generasi, tarian ini adalah bentuk penyajian tari Jawa klasik dari tradisi Keraton Kesultanan Mataram. Sedikit modifikasi dilakukan agar tarian tersebut semakin unik dan menarik disaksikan. Awalnya tarian ini bersifat sakral dan hanya disajikan untuk kepentingan ritual saja. Namun belakangan tarian tradisional Yogyakarta ini sudah disesuaikan dan bisa disajikan untuk penyambutan tamu. Meski demikian makna yang disampaikan tetaplah sama, yakni mengenai kelemahlembutan, kesopanan, serta etika di tanah Yogyakarta yang dijunjung tinggi. Nama Serimpi sendiri berakar dari kata impi atau mimpi, yang artinya ketika Sobat Pesona menikmati tarian ini akan terasa seperti dibawa ke dunia mimpi. Ditarikan oleh empat penari yang mewakili elemen-elemen yang ada di dunia grama atau api, angin atau udara, toya atau air, dan bumi atau tanah, tarian ini masih terasa sangat otentik dan mistis ketika disaksikan. 4. Tari Kecak, Irama Musik Alami dari Mulut Sendiri Bagi Sobat Pesona yang pernah ke Bali, tentu mengetahui benar ketenaran Tari Kecak yang ada di sana. Disajikan oleh belasan sampai puluhan laki-laki yang duduk melingkar, tarian tradisional ini menjadi salah satu tarian paling ikonik yang ada di Bali. Tarian ini, secara umum, menyajikan eksotisme dan energi besar dari setiap penarinya untuk membangkitkan semangat. Makna dari tarian ini sendiri sebenarnya adalah mengisahkan mengenai cerita barisan kera yang datang membantu Rama, dalam kisah Ramayana. Selain itu, sebenarnya tarian ini juga merupakan media berkomunikasi dengan Tuhan dan roh para leluhur, untuk mendengar apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat luas. Tarian ini menggunakan suara penarinya sebagai irama utama. Dengan menyerukan cak’ berkali-kali dengan irama yang teratur, harmonisasinya terasa sangat kompak dan indah. Ditambah dengan satu alat musik pukul sederhana yang digunakan untuk mengatur tempo, semua terasa sangat indah ketika disajikan dengan penuh semangat. Sobat Pesona bisa merasakan semangat yang ada pada penarinya hanya dengan menyaksikan tarian ini lho! 5. Tari Caci, Tarian Tradisional Bertema Perang dari Flores Bergeser ke arah Timur Indonesia, adalah Tari Caci yang jadi kebanggaan masyarakat Flores, Nusa Tenggara Timur. Gerakan dan atribut yang digunakan terasa seperti akan berperang. Tari Caci sendiri memang merupakan tarian dengan gestur perang yang disajikan masyarakat Flores, untuk menyampaikan rasa syukurnya setelah masa panen. Tentu saja tak ada perkelahian serius dalam tarian ini, hanya semata gerakan tarian saja. Secara umum, Tari Caci ditampilkan untuk menunjukkan rasa syukur pada hal yang didapatkan masyarakat. Misalnya saat masa panen tiba, atau syukur terhadap kesehatan yang didapatkan, atau peresmian kampung. Untuk ketiga tujuan tersebut, tarian yang ditampilkan akan sedikit berbeda, tergantung dengan keperluannya. Beberapa atribut yang digunakan antara lain adalah larik, nggiling, koret, dan panggal. Penari akan menggunakan pakaian perang dan pelindung paha serta betis berupa celana panjang berwarna putih dari sarung songke. Selanjutnya penari juga akan mengenakan kain songke warna hitam untuk dililitkan di bagian pinggang. Gerakannya yang taktis dan penuh tenaga dijamin jadi sajian seru untuk Sobat Pesona sekalian. 6. Tari Poco-Poco, Tarian Tradisional Populer Khas Maluku Maluku jadi rumah untuk tarian tradisional Poco-Poco. Dengan irama yang sangat enak diikuti, gerakan yang cenderung mudah ditirukan, dan semangat yang mengajak semua orang turut bergoyang, menjadikan Poco-Poco salah satu tarian daerah yang sudah dikenal secara nasional. Tentu Sobat Pesona juga pernah mendengar lagunya yang sangat khas bukan? Tarian tradisional yang satu ini sangat cocok Sobat Pesona gunakan untuk membantu aktivitas di rumah. Sembari menunggu pandemi selesai dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Sobat Pesona bisa menari Poco-Poco untuk alternatif berolahraga. Jadi sembari belajar dan melestarikan budaya asli Indonesia, Sobat Pesona juga akan menjadi lebih sehat dengan bergerak rutin. Itu tadi 6 jenis tarian tradisional yang ada di seluruh Indonesia beserta sedikit penjelasannya. Tentu saja Sobat Pesona bisa menikmati tarian-tarian tersebut melalui dokumentasi yang ada di berbagai platform, sebelum nantinya berangkat ke masing-masing daerah untuk menikmatinya secara langsung. Dapatkan informasi menarik lain seputar wisata dan budaya Indonesia hanya di sini, situs resmi Indonesia Travel. Tari kreasi berkelompok. Foto Suparta/acehkiniSeni tari merupakan satu dari sekian banyak ragam seni budaya yang ada di Indonesia. Berdasarkan bentuknya, seni tari terbagi menjadi tiga macam, yaitu tari kreasi tunggal, tari kreasi berpasangan, dan tari kreasi dengan namanya, masing-masing jenis tari tersebut dilakukan dengan jumlah penari yang berbeda-beda. Tari kreasi tunggal merupakan jenis tari yang dilakukan secara individu, sedangkan tari kreasi berpasangan dilakukan oleh dua orang penari secara berpasangan. Sementara, tari kreasi berkelompok adalah bentuk karya tari yang dilakukan oleh banyak kreasi berkelompok ini diperagakan oleh sedikitnya tiga penari. Mengutip buku Seni Tari SMP/MTs oleh Ari Subekti dan Budiawan 2010 87, dalam penyajiannya, ada beberapa tari kreasi berkelompok yang mengandung suatu cerita, yang dinamakan dengan dramatari. Adegan-adegan dalam drama tari sudah tersusun dalam beberapa babak. Sementara itu, pemeran dalam dramatari selalu menampilkan lebih dari dua tokoh cerita, selain pemeran Indonesia sendiri, ada banyak tari kreasi berkelompok yang tersebar di setiap provinsi, di antaranya sebagai KecakTari Kecak. Foto UnsplashTari Kecak adalah pertunjukan drmaatari seni khas Bali. Dilansir dari laman resmi Kementrian Luar Negeri, Tari Kecak secara khusus mengisahkan tentang Ramayana, salah satu kisah rakyat masyarakat ini dipertunjukkan oleh puluhan penari lai-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” serta mengangkat kedua lengan. Gerakan-gerakan tersebut menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan penari-penari tersebut, ada penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana lainnya, seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan SamanTari Saman. Foto Dok. KumparanSalah satu tari Indonesia yang sudah mendunia adalah Tari Saman. Ya, selain dikenal di Indonesia, tari yang berasal dari Aceh ini juga bahkan berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional dengan memenangkan sejumlah kompetisi di berbagai Saman dilakukan secara berkelompok, para penarinya duduk rapi berjajar dengan memadukan gerakan menepuk pundak dan tangan. Hal ini harus dilakukan dengan kompak sehingga menjadi gerakan tari yang utuh dan PiringTari Piring. Foto WikipediaTari Piring adalah tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring di tangan dengan gerakan-gerakan yang cepat dan teratur, tanpa ada satu pun piring terlepas dari tangan. Gerakan tersebut diambil dari langkah dalam silat Minangkabau atau piring dipertunjukkan untuk menyambut tamu terhormat atau pembukaan upacara adat. Tari ini juga menjadi salah satu tari daerah yang populer di Indonesia dan kerap ditampilkan di ajang promosi pariwisata dan kebudayaan WorTari Wor. Foto Wor adalah karya tari kelompok yang berasal dari Biak, Irian Jaya. Tari Wor biasa ditampilkan saat upacara kedewasaan anak di Irian Jaya yang disebut dengan Wor. Tarian ini dibawakan secara berkelompok oleh penari putra maupun putri diiringi dengan tifa dan nyanyian yang dilakukan sendiri oleh para itu, keunikan Tari Wor juga terdapat pada busana yang sangat sederhana. Penari putri hanya menggunakan cawat yang dibuat dari kulit kayu dengan kepala yang dihiasi dengan buku-bulu burung mambruk, burung cendrawasih, dan bunga-bunga. Sedangkan, penari putra hanya menggunakan cawat dengan kepala yang dihiasi sisir dari bambu dan bulu-bulu burung mambruk. Daftar Isi Tarian Tradisional dari 38 Provinsi di Indonesia 1. Tari Saman, Aceh 2. Tari Tor-Tor, Sumatera Utara 3. Tari Piring, Sumatera Barat 4. Tari Tanggai, Sumatera Selatan 5. Tari Andun, Bengkulu 6. Tari Zapin, Riau 7. Tari Malemang, Kepulauan Riau 8. Tari Sekapur Sirih, Jambi 9. Tari Campak, Bangka Belitung 10. Tari Sembah, Lampung 11. Tari Cokek, Banten 12. Tari Blantek, Jakarta 13. Tari Jaipong, Jawa Barat 14. Tari Gambyong, Jawa Tengah 15. Tari Serimpi, Yogyakarta 16. Tari Reog Ponorogo, Jawa Timur 17. Tari Kecak, Bali 18. Tari Caci, Nusa Tenggara Timur 19. Tari Mpaa Lenggo, NTB 20. Tari Monong, Kalimantan Barat 21. Tari Burung Enggang, Kalimantan Timur 22. Tari Magunatip, Kalimantan Utara 23. Tari Baksa Kembang, Kalimantan Selatan 24. Tari Mandau Talawang, Kalimantan Tengah 25. Tari Bamba Manurung, Sulawesi Barat 26. Tari Dana-dana, Gorontalo 27. Tari Dero, Sulawesi Tengah 28. Tari Pakarena, Sulawesi Selatan 29. Tari Dinggu, Sulawesi Tenggara 30. Tari Kabasaran, Sulawesi Utara 31. Tari Cakalele, Maluku 32. Tari Kapita, Maluku Utara 33. Tari Suanggi, Papua Barat 34. Tari Pangkur Sagu, Papua 35. Papua Timur, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan a. Tari Yospan b. Tari Afaitaneng c. Tari Aniri d. Tari Antoroni Jakarta - Tarian tradisonal adalah tarian yang turun-temurun diwariskan di suatu daerah hingga menjadi bagian keberagaman budaya di Indonesia, tarian tradisional tiap provinsi jadi punya ciri khas dan keunikan masing-masing. Seperti apa, ya?1. Tari Saman, AcehTari saman berasal dari Aceh Tenggara. Tarian tradisional ini khas dengan posisi duduk dan gerak tepukan ke dada, pundak, paha, dan tangan, seperti dikutip dari Buku Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 oleh Jelly Eko Purnomo, duduk, penari juga duduk meliuk dengan bertumpu pada lutut. Keserempakan dan kecepatan tepukan penari menjadi daya tarik tari tradisonal Aceh yang hanya diiringi gendang rampak dan suara tepukan tangan Tari Tor-Tor, Sumatera UtaraTari tor-tor berasal dari Sumatera Utara. Tari tradisional ini semula dikaitkan dengan ritual dan roh, sehingga dipentaskan ketika ada anggota keluarga yang meninggal, seperti dikutip dari Ensiklopedia Seni Tari Nusantara Sulawesi Barat hingga Sumatera Utara oleh R Toto tari tor-tor menjadi tari tradisional yang kerap dipentaskan di beragam acara di Sumatera Tari Piring, Sumatera BaratTari piring berasal dari orang Minangkabau di Sumatera Barat. Tari ini semula merupakan bentuk syukur atas hasil panen, ketika warga setempat memeluk agama Hindu, seperti dikutip dari Kreatif Tematik Tema 1 Indahnya Kebersamaan Kelas IV untuk SD/MI oleh Tim Tunas Karya masuknya agama Islam membuat tari piring berfungsi sebagai bentuk hiburan dan persembahan bagi tamu dan Tari Tanggai, Sumatera SelatanTari tanggai adalah tarian tradisional Sumatera Selatan. Tari tanggai berfungsi sebagai tari persembahan bagi tamu undangan. Gerak tangan yang lentur menunjukkan rasa terima kasih atas tradisional ini diiringi lagu Gending Tari Andun, BengkuluTarian andun adalah tari tradisional Bengkulu yang dibawakan saat pesta pernikahan. Tari ini berfungsi sebagai wadah perkenalan muda-mudi dengan iringan kulintang, seperti dikutip dari Mengenal Rumah Adat, Pakaian Adat, Tarian Adat, Dan Senjata Tradisional oleh Penerbit Tari Zapin, RiauTari zapin merupakan tarian tradisional di Riau yang berasal dari budaya Arab dan Melayu. Tari berpasangan ini berfungsi sebagai hiburan, seperti dikutip di buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 6 Semester 2 oleh Desi Tari Malemang, Kepulauan RiauTarian malemang berasal dari Kepulauan Riau. Wilayah asal bahasa Indonesia ini diperkirakan sudah mengenal tari malemang sejak abad Kepri, tari malemang semula merupakan persembahan bagi raja yang beristirahat. Setelah kerajaan runtuh, tari malemang berubah fungsi menjadi hiburan Tari Sekapur Sirih, JambiTari sekapur sirih adalah tarian tradisional asal Jambi. Seperti judulnya, tari ini berfungsi sebagai persembahan dan penyambutan tamu sekapur sirih umumnya dibawakan penari perempuan dan laki-laki, dengan di antaranya bertugas sebagai pengawal dan pembawa Tari Campak, Bangka BelitungTari campak adalah tarian tradisional asal Bangka Belitung yang berisi berbalas pantun. Tari ini berfungsi sebagai hiburan penyambutan tamu, pernikahan, rupa suka cita anak muda, dan rasa syukur atas hasil Tari Sembah, LampungTari sembah adalah tarian tradisional asal Lampung. Tari yang dikenal juga dengan sebutan tari sigeh pengunten ini dibawakan sebagai bentuk sambutan dan penghormatan kepada Tari Cokek, BantenTari cokek adalah tarian tradisional Banten yang didampingi dengan permainan pencak silat oleh laki-laki. Gerakan penarinya sendiri perlahan-lahan dan dibawakan sebutan cokek berasal dari nama Tan Sio Kek, orang yang memperkenalkan tarian ini pertama Tari Blantek, JakartaTari tradisional Betawi ini merupakan bagian lenong, teater rakyat khas Betawi. Semula, tari blantek dibawakan di awal tarian. Kini, tari blantek juga jadi bentuk hiburan, dikutip dari buku Seni dan Budaya oleh Harry Tari Jaipong, Jawa BaratTari jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Tari jaipong memadukan gerakan tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan gerakan pencak Tari Gambyong, Jawa TengahTari gambyong semula dibawakan pada upacara ritual pertanian yang bertujuan untuk kesuburan padi dan perolehan panen melimpah. Para penari gambyong menjadi representasi dewi padi atau Dewi Tari Serimpi, YogyakartaTari serimpi adalah tari tradisional dengan penari yang mewakili air, api, angin, dan tanah, serta empat penjuru mata angin. Tari sakral ini dipentaskan di lingkungan Tari Reog Ponorogo, Jawa TimurTari reog Ponorogo merupakan salah satu tarian tradisional dari Ponorogo Jawa Timur. Tari ini mengisahkan bagaimana Ki Ajeng Mutu melawan Raja Kertabhumi dan seisi kerajaannya, seperti dikutip di buku Pembelajaran Seni Tari di Indonesia dan Mancanegara oleh Ariana Tari Kecak, BaliTari kecak adalah tari tradisional yang semula merupakan bagian prosesi keagamaan Hindu di Bali. Salah satu penari akan menjadi media komunikasi dengan dewa dan pengusir roh waktu, tari kecak digabungkan dengan pertunjukan teater yang menggambarkan kisah Ramayana lewat gerak tari. Uniknya, tidak ada instrumen alat musik yang mengiringi tari ini, melainkan bunyi dari suara penarinya Tari Caci, Nusa Tenggara TimurTari caci adalah tari tradisional NTT yang merupakan tari perang yang menggambarkan laga bersenjata cambuk dan perisai, seperti dikutip dari 70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia oleh Fitri Tari Mpaa Lenggo, NTBTari tradisional NTB ini berfungsi sebagai penyambutan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tari ini juga menjadi pembukaan upacara pernikahan maupun khitanan keluarga Tari Monong, Kalimantan BaratTari monong adalah tarian tradisional Kalimantan Barat yang semula berfungsi sebagai tolak bala atau penyembuhan. Kini, tari monong juga dipentaskan secara Tari Burung Enggang, Kalimantan TimurTari burung enggang berasal dari Suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur. Dalam kepercayaannya, burung enggang yang turun dari langit merupakan nenek moyang yang patut setiap penari tarian tradisional ini memegang bulu burung enggang, seperti dikutip di buku Kreatif Tematik Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Kelas V untuk SD/MI oleh Tim Tunas Karya Tari Magunatip, Kalimantan UtaraTarian magunatip berasal dari Tarakan dan Malinau, Kalimantan Utara. Semula, tari tradisional ini berfungsi untuk melatih ketangkasan kaki dalam melompat dan menghindari rintangan. Kini, tari magunatip menjadi pertunjukan hiburan bagi Tari Baksa Kembang, Kalimantan SelatanTari baksa kembang berasal dari Keraton Banjar, Kalimantan Selatan. Tari ini berfungsi dalam penyambutan tamu penting. Penarinya sendiri umumnya adalah putri-putri Keraton Banjar yang juga bertugas memberikan untaian bunga, seperti dikutip dari buku Ayo Mengenal Indonesia Kalimantan 2 oleh N Arie Tari Mandau Talawang, Kalimantan TengahTarian tradisional ini menggunakan properti mandau atau talawang perisai. Tari mandau talawang dipersembahkan saat prosesi penerimaan tamu maupun upacara adat,seperti dikutip di buku Buku Pintar 34 Provinsi di Indonesia oleh Kurniawan Tari Bamba Manurung, Sulawesi BaratTari bamba manurung berasal dari Mamuju, Sulawesi Barat. Gadis-gadis penari memegang kipas untuk menarikan tari tradisional ini di pesta-pesta adat Tari Dana-dana, GorontaloTari dana-dana adalah tari tradisional yang berkembang di Gorontalo. Tari ini merupakan tari pergaulan remaja, seperti dikutip dari Mengenal Tarian dan Seni Sulawesi oleh Wisnu Tari Dero, Sulawesi TengahTarian tradisional ini berasal dari Poso, Sulawesi Tengah. Penari perempuan dan laki-laki membentuk lingkaran dan berpegangan tangan, lalu menari dengan iringan lagu, pantun, gendang, dan Tari Pakarena, Sulawesi SelatanTarian tradisional ini berkembang pesat di masa pemerintahan Sultan Hasanuddin dan Raja Gowa ke-16 di Makassar, Sulawesi Selatan. Tari pakarena menceritakan tentang perpisahan dunia kayangan dan Tari Dinggu, Sulawesi TenggaraTarian tradisional dari Sulawesi Tenggara ini berfungsi sebagai tarian hiburan yang mewakili semangat gotong royong menumbuk padi. Gerak alu pada lesung mewarnai tarian Tari Kabasaran, Sulawesi UtaraTari kabasaran berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Tari ini semula merupakan tari perang yang menggambarkan sosok prajurit berpakaian merah, garang, dan tengah berkelahi dengan iringan tambur, seperti dikutip di buku Fakta Menakjubkan Tentang Indonesia Wisata Sejarah, Budaya, dan Alam di 33 Provinsi oleh Navita Tari Cakalele, MalukuTari cakalele merupakan tari tradisional yang menggambarkan perang perjuangan rakyat Maluku dalam membela kebenaran dan melawan Tari Kapita, Maluku UtaraTarian tradisional ini berfungsi sebagai wujud perlindungan saat perang dan dari musuh. Tari kapita sendiri ini berlatar belakang tentang cerita perang pada zaman penjajahan untuk merebutkan wilayah-wilayah kekuasaan Sultan Tidore, dikutip di buku Arsitektur Post Modern Maluku Utara oleh Endah Tari Suanggi, Papua BaratTarian suanggi merupakan tari tradisional yang menceritakan suasana magis. Tari ini berawal dari kisah pasangan yang ditinggal karena mengalami fenomena Tari Pangkur Sagu, PapuaTarian pangkur sagu merupakan tari tradisional Papua yang menceritakan tentang mata pencaharian masyarakat dengan membuat mengolah sagu. Tari ini bentuk syukur dan kebersamaan yang diperlihatkan pada tuhan, seperti dikutip dari laman Papua Timur, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua SelatanBerikut sejumlah tari tradisional di wilayah yang kini berkembang jadi Papua Timur, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatana. Tari YospanTarian tradisional ini merupakan tari pergaulan laki-laki dan perempuan yang dibawakan di acara adat dan penyambutan, seperti dikutip dari Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas 8 oleh Sri Sudaryati, SPd, Tari AfaitanengTari afaitaneng merupakan tari perayaan yang menggambarkan kemenagan melawan musuh dengan panah. Tari ini dibawakan selama semalam suntuk pada sore atau malam hari sesudah Tari AniriTari aniri menggambarkan pembebasan seseorang dari belenggu. Semula, tari ini dihubungkan dengan dimensi dunia lain dan maknanya sebagai terbebas dari gangguan Tari AntoroniTari antoroni merupakan tari tradisional Papua laki-laki dan perempuan dengan properti antoroni obor, umbee parang, afai atau ato busur dan panah, rawangguai piring, dan neina nunggamiai nuntarai rangka tengkorak manusia. Tari tradisional ini diiringi alunan tikainotu, tifa, dan atau tarian tradisional dari provinsi mana saja yang pernah detikers lihat? Simak Video "Suasana Tradisi Apitan di Semarang" [GambasVideo 20detik] twu/nwk Indonesia memiliki kekayaan budaya yang begitu beragam termasuk dalam hal jenis tari-tarian. Nah, tulisan di bawah ini akan mencoba mengulas 25 jenis tari tradisional yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Apa saja? Simak informasi selengkapnya berikut ini. Sebagai negara kepulauan dengan total lebih dari pulau, Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Bahasa, lagu, pakaian adat, hingga tari-tarian dari setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang membuat negeri ini begitu kaya. Kali ini, kami akan mengulas satu per satu jenis tarian tradisional yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Mulai dari tari saman dari Aceh hingga tari Yospan khas Papua, berikut 25 tari tradisional dari berbagai provinsi di Indonesia. 1. Tari Saman dari Aceh Tari Saman khas Aceh adalah salah satu tarian khas Indonesia yang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Tarian yang berasal dari suku Gayo ini menggunakan syair berbahasa Gayo yang dipakai untuk mengiringi tarian. Diciptakan oleh Syekh Saman, seorang ulama asal Gayo di Aceh Tenggara, tarian ini biasanya ditampilkan pada saat perayaan peristiwan-peristiwa penting dalam adat Suku Gayo. 2. Tari Tradisional Bedana dari Lampung Sumber Tarian ini biasanya dibawakan untuk mengungkapkan sukacita pada berbagai perayaan. Sepanjang tarian, Anda akan disuguhi iringan alat musik tradisional khas Lampung seperti gitar gambus, ketipung, dan kerenceng. Tarian ini awalnya berkembang dari ajaran agama Islam yang menggambarkan kehidupan dan budaya masyarakat Lampung yang ramah dan terbuka pada orang-orang baru. 3. Tari Lilin dari Sumatera Barat Sumber Dari provinsi Sumatera Barat ada tari lilin yang dibawakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas pencapaian yang diperoleh masyarakat setempat. Dinamakan tari lilin karena para penari memang membawa lilin yang dialasi piring kecil di kedua tangan mereka. 4. Tari Piso Surit dari Sumatera Utara Sumber Bergeser ke Sumatera Utara, ada tari piso surit yang merupakan tarian khas suku Batak Karo. Biasanya, tarian ini digunakan untuk menyambut para tamu kehormatan dalam suatu acara adat. Piso surit artinya adalah burung yang bernyanyi yang mana juga menggambarkan kisah seorang gadis yang sedang menantikan datangnya sang kekasih. 5. Tari Serampang Dua Belas dari Sumatera Utara Sumber Tari serampang dua belas yang berasal dari Serdang Bedagai, Sumatera Utara, diciptakan oleh seorang seniman bernama Sauti. Tarian ini menceritakan perjalanan asmara dari sepasang kekasih. Dinamakan serampang dua belas karena ada 12 babak tarian yang menceritakan perjalanan cinta dua sejoli mulai dari perkenalan, kasmaran, hingga kemudian menikah. Tarian ini sarat akan nasehat bagi sepasang kekasih yang ingin membina rumah tangga. 6. Tari Tradisional Selampit Delapan dari Jambi Sumber Berikutnya ada tari selampit delapan dari Jambi yang identik dengan tali. Dijuluki selampit delapan karena ada 8 tali yang masing-masing digunakan oleh para penari saat perform. Meski demikian, dalam perkembangannya, penggunaan tali ini kemudian beralih fungsi hanya sebagai selendang untuk menambah nilai estetika. 7. Tari Sekapur Sirih dari Kepulauan Riau Sumber Tarian Sekapur Sirih melibatkan cukup banyak orang yakni 9 orang penari perempuan, 3 orang penari laki-laki, 2 orang pengawal, dan 1 orang sebagai pembawa payung. Tarian ini biasanya dibawakan saat ada acara-acara besar untuk menyambut para tamu kehormatan. Baca juga Mengenal Calung, Alat Musik Tradisional yang Menghasilkan Harmoni Indah dan Khas 8. Tari Topeng dari DKI Jakarta Sumber Dari Jakarta, ada tari topeng yang merupakan tarian khas suku Betawi. Tarian ini memadukan musik, nyanyian, dan seni tari yang bersifat teatrikal serta komunikatif. Menggambarkan masyarakat suku Betawi yang dinamis dan juga humoris. 9. Tari Tradisional Jaipong dari Jawa Barat Sumber Tari Jaipong dari Jawa Barat sudah begitu populer di kalangan masyarakat Indonesia karena sering ditampilkan dalam berbagai acara. Diciptakan oleh seniman tari berdarah Sunda, Gugum Gumbira dan Haji Suanda, tarian ini adalah gabungan dari beberapa kesenian seperti Wayang Golek, Pencak Silat, dan Ketuk Tilu. Artikel terkait Sejarah Tari Jaipong dan Filosofi di Balik Gerakannya yang Gesit dan Lincah 10. Tari Serimpi dari Jawa Tengah Sumber Tari Serimpi adalah tarian khas Jawa Tengah yang menekankan pada lemah lembut, kehalusan, serta kesopanan. Tarian ini menggambarkan karakter dari perempuan Jawa yang lemah lembut dan santun. Itulah mengapa gerakannya sangat halus dan lemah gemulai. Tarian ini juga selalu diiringi dengan alat musik gamelan. 11. Tari Bedhaya Sapta dari Yogyakarta Sumber Bergeser ke Daerah Istimewa Yogyakarta, ada tari bedhaya sapta yang merupakan tarian khas dari Keraton Ngayogyakarta. Tarian ini biasanya dibawakan oleh 7 orang penari dan diciptakan oleh Sultan Hamengku Buwono IX 1940-1988. 12. Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur Sumber Fitriana Selain tari Jaipong dari Jawa Barat, ada juga tari reog ponorogo dari Jawa Timur yang popularitasnya juga telah mendunia. Tarian ini sarat dengan hal-hal berbau mistis dan ilmu kebatinan. Penonton akan melihat dua ikon paling terkenal dari Ponorogo yaitu warok dan gemblak yang juga terlibat dalam tarian ini. 13. Tari Kecak dari Bali Sumber Shutterstock Berikutnya ada tari kecak dari Bali yang juga sudah sangat populer di kalangan para turis. Tarian ini menggambarkan cerita pewayangan khususnya cerita Ramayana yang dipertunjukkan dengan gerakan tarian. Tari kecak biasanya dibawakan oleh sekelompok penari laki-laki yang duduk melingkar sembari menyerukan “cak” berulang kali. Bercerita tentang bagaimana Rama melawan Rahwana. 14. Tari Tradisional Bendrong Lesung dari Banten Sumber Selanjutnya dari provinsi Banten, ada tari bendrong lesung. Tarian ini menggunakan sarana berupa lesung dan alu yang merupakan alat untuk menumbuk padi atau beras. Biasanya tarian ini dibawakan menjelang masa panen raya. Baca juga 16 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia, Sudah Tahu? 15. Tari Andun dari Bengkulu Sumber Tari Andun biasanya dibawakan pada saat pesta perkawinan dimana para bujang dan gadis menari secara berpasangan pada malam hari sembari diiringi oleh musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari andun digunakan sebagai sarana untuk mencari jodoh yang biasanya dilakukan setelah selesai panen padi. 16. Tari Piring dari Sumatera Barat Sumber Instagram/ziziramadhani Disebut tari piring karena para penari menggunakan medium piring selama menari. Mereka dituntut untuk cekatan karena tarian ini memiliki ritme yang cepat tetapi juga harus bisa menyeimbangkan tubuh agar tidak jatuh saat memegang piring. Gerakan yang dipakai dalam tarian ini sebagian besar diambil dari silat Minangkabau atau silek. 17. Tari Tradisional Saronde dari Gorontalo Sumber Masyarakat Gorontalo mengenal tari saronde yang biasanya dibawakan saat acara pernikahan. Tarian ini diperagakan di sela-sela serangkaian upacara perkawinan adat, biasanya di malam pertunangan. Ciri khasnya adalah selendang yang digunakan sebagai atribut saat menari. 18. Tari Pinggan dari Kalimantan Barat Sumber Tan Photograpy Tari pinggan adalah tarian khas suku Dayak yang dibawakan pada saat acara-acara adat seperti Gawai Dayak Pesta Panen Padi, Gawai Belaki Bini Pesta Pernikahan, dan banyak lagi. Tarian ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Tari Pinggan Laki dan Tari Pinggan Indu yang masing-masing terinspirasi dari pencak silat. 19. Tari Jepen dari Kalimantan Timur Sumber Bergeser ke Kalimantan Timur, ada tari Jepen yang merupakan tarian khas suku Kutai dan suku Banjar. Tarian ini semula digunakan untuk menghibur raja-raja dari Kesultanan Kutai Kartanegara di Tenggarong pada saat hari penobatan. Namun, seiring waktu, tarian ini ditampilkan pada acara-acara besar di Kalimantan Timur. 20. Tari Tradisional Papatai dari Kalimantan Timur Masih sama dari Kalimantan Timur, ada tari papatai yang merupakan tarian perang tradisional dari masyarakat suku Dayak. Tarian ini dibawakan oleh para lelaki yang memakai baju adat bernama Sapei Sapaq. Sebab tarian ini dipakai untuk menunjukkan keperkasaan laki-laki, maka gerakannya cenderung lincah, gesit, dan akrobatik. 21. Tari Tradisional Cakalele dari Maluku Sumber Berikutnya ada tari cakalele dari provinsi Maluku. Hampir sama seperti tari papatai, tari cakalele juga merupakan tarian perang tradisional. Tarian ini melibatkan 30 orang laki-laki dan perempuan yang biasanya menari secara berpasangan diiringi dengan alat musik drum, flute, dan bia sejenis musik tiup. Baca juga 9 Referensi Permainan Tradisional Khas Sunda untuk Anak, Seru dan Menghibur! 22. Tari Campak dari Bangka Belitung Sumber Antara Foto Tari Campak dari Bangka Belitung menggambarkan keceriaan para bujang dan dayang yang biasanya dibawakan pada saat panen padi. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan Portugis di Bangka Belitung. Tak heran, busana yang dipakai oleh para penari memiliki sentuhan yang kuat dari Eropa. 23. Tari Giring-giring dari Kalimantan Tengah Sumber Giring-giring diambil dari nama tongkat yang dimainkan oleh para penari yang berasal dari Suku Dayak Manyan. Pada saat itu, suku Dayak Manyan mendiami sebagian besar daerah Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Barito Selatan di Kalimantan Tengah. Tarian ini memakai atribut tombak yang melambangkan sukacita. 24. Tari Tradisional Musyoh dari Papua Sumber Pesona Indonesia Masyarakat Papua percaya bahwa orang yang meninggal karena kecelakaan arwahnya tidak akan tenang. Oleh sebab itu, diciptakanlah tari musyoh yang berfungsi untuk mengusir para arwah yang gentayangan. 25. Tari Suanggi dari Papua Barat Masih dari tanah Papua, ada juga tari Suanggi yang merupakan tarian tradisional khas masyarakat Papua Barat. Tarian ini menceritakan kisah seorang suami yang ditinggal mati oleh sang istri karena korban angi-angi atau jejadian. Dalam kepercayaan masyarakat Papua, Suanggi adalah roh jahat yang belum mendapatkan ketenangan di alam baka. *** Nah, Parents, itulah 25 tari tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia. Yuk ajak anak-anak mengenali budaya Indonesia yang begitu beragam. Semoga informasi di atas menambah khasanah pengetahuan kita ya! Baca juga Tari Gandrung Banyuwangi, Tradisi Indonesia yang Bisa Diajarkan ke Anak Sejarah dan Filosofi Dua Tari Tradisional Bali, Kecak dan Legong Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. - Berikut ini nama-nama tari di Indonesia, beserta asal daerahnya. Masing-masing daerah mempunyai tarian tradisional yang menjadi ciri khasnya. Dilansir Indonesia terkenal dengan keajaiban budayanya, termasuk tarian tradisionalnya. Ada berbagai tarian yang sudah terkenal baik di Indonesia maupun di luar negeri. Baca juga Macam-Macam Gerak Langkah dalam Senam Irama, Berikut Cara Melakukannya Baca juga Pengertian Interval Harmonis dan Melodis Lengkap dengan Ciri-ciri Bunyi Interval Di antaranya, Tari Sajojo, Tari Kipas Pakarena, dan Tari Gantar. Lantas, apa itu tari? Menurut KBBI, tari merupakan gerakan badan tangan dan sebagainya yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian musik, gamelan, dan sebagainya. Sejumlah penari menampilkan tarian tradisional saat acara Tunjukkan Indonesiamu di Jakarta, Sabtu 15/8/2020. 70 Nama Tari di Indonesia dan Asal Daerahnya. TRIBUNNEWS/HERUDIN Berikut beberapa nama tari di Indonesia dan asal daerahnya, sebagaimana yang dikutip dari Buku Tematik Kelas 5 Tema 8 1. Tari Seudati Aceh 2. Tari Saman Meusekat Aceh 3. Tari Serampang Dua Belas Sumatra Utara 4. Tari Tor-tor Sumatra Utara 5. Tari Piring Sumatra Barat 6. Tari Payung Sumatra Barat

di indonesia tari tradisional terbagi menjadi berikut ini kecuali